Sukses


Cara Wudu yang Benar Sesuai Sunah Rasulullah saw.

Bola.com, Jakarta - Wudu atau "wudhu" adalah istilah dalam Islam yang merujuk pada tindakan ritual pembersihan tubuh sebelum melaksanakan ibadah tertentu, seperti salat atau menyentuh Al-Qur'an.

Wudu merupakan suatu bentuk persiapan spiritual dan fisik untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. dalam pelaksanaan ibadah.

Hal itu sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an surah Al Maidah ayat 6, yang bunyinya:

"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan salat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur." (QS. Al Maidah: 6)

Proses wudu melibatkan beberapa langkah pembersihan yang melibatkan penggunaan air. Tujuannya adalah untuk membersihkan sejumlah bagian tubuh secara simbolis dan fisik.

Sebagai seorang muslim yang menjalankan perintah Allah Swt. dengan taat, perlu mengetahui bagaimana cara berwudu yang benar.

Berikut cara wudu yang benar sesuai sunah Rasulullah saw., Minggu (21/1/2024).

2 dari 4 halaman

6 Wajib Wudu

Wudu akan dianggap sah jika melaksanakan enam wajib wudu sebagaimana berikut:

1. Niat Wudu

Pelaksanaan niat wudu dalam hati berbarengan ketika membasuh wajah, adapun bacaan niat wudu yang dapat dibaca adalah:

نَوَيْتُ رَفْعَ الحَدَثِ لِلهِ تَعَالَى

"Nawaytu raf‘al hadatsi lillāhi ta’ālā."

نَوَيْتُ فَرْضَ الوُضُوْءِ لِلهِ تَعَالَى

"Nawaytu fardhal wudhū’i lillāhi ta’ālā."

نَوَيْتُ الوُضُوْءَ لِلهِ تَعَالَى

"Nawaytul wudhū’a lillāhi ta’ālā."

نَوَيْتُ الطَّهَارَةَ عَنِ الحَدَثِ لِلهِ تَعَالَى

"Nawaytut thahārata anil hadatsi lillāhi ta’ālā."

2. Membasuh Wajah

Menurut Imam Nawawi, batas wajah dalam wudu secara vertikal adalah antara tempat tumbuhnya rambut hingga dagu bagian bawah. Secara horizontal, antara kedua telinga tangan-kiri.

3. Membasuh Kedua Tangan Hingga Siku

Dalam membasuh tangan, seluruh kulit, kuku, dan rambut mulai ujung jari hingga siku harus terbasuh. Termasuk kulit di bawah kuku. Oleh karena itu, kulit yang ada bawah kuku perlu dijaga kebersihannya agar tak ada kotoran yang dapat menghalangi air sampai pada kulit.

4. Mengusap Sebagian Kepala

Batasan minimal mengusap sebagian kepala adalah sampainya air ke sebagian kecil kepala atau sehelai rambut yang tumbuh di area kepala.

Adapun mengusap rambut yang menjuntai di luar area kepala (misalnya rambut kepala yang menjuntai di wilayah bahu atau punggung) maka itu dianggap tidak sah.

5. Membasuh Kedua Kaki Hingga Mata Kaki

Dalam membasuh kedua kaki hingga kedua mata kaki ini adalah semua bagian anggota tubuh yang ada pada area tersebut seperti rambut, kuku, dan sebagainya.

6. Tertib

Tertib adalah melakukan kegiatan wudu tersebut secara berurutan sebagaimana urutan di atas, yakni dimulai dengan niat dan membasuh muka, membasuh kedua tangan beserta kedua siku, mengusap sebagian kecil kepala, dan diakhiri dengan membasuh kedua kaki beserta kedua mata kaki.

3 dari 4 halaman

Cara Wudu yang Benar Sesuai Sunah Rasulullah saw.

1. Berniat dalam hati untuk berwudu.

2. Membaca basmalah,

"Bismillaahirrahmaanirrahiim"

3. Membasuh kedua telapak tangan tiga kali.

4. Berkumur tiga kali.

5. Menghirup air ke dalam hidung sebanyak tiga kali.

6. Membasuh seluruh bagian wajah yang terlihat sejumlah tiga kali.

7. Membasuh kedua tangan hingga siku, mulai yang kanan lanjut tangan kiri, sebanyak tiga kali.

8. Mengusap kepala tiga kali.

9. Membasuh kedua telinga tiga kali, dengan diawali yang kanan lalu kiri.

10. Membasuh kedua kaki hingga mata kaki tiga kali, juga dimulai dari kanan kemudian kaki kiri.

11. Membaca doa setelah wudu.

4 dari 4 halaman

Bacaan Doa setelah Wudu

أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ، وَرَسُولُهُ، اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنْ التَّوَّابِينَ، وَاجْعَلْنِي مِنْ الْمُتَطَهِّرِينَ، سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوبُ إلَيْكَ

"Asyhadu an lā ilāha illallāhu wahdahū lā syarīka lahū, wa asyhadu anna Muhammadan abduhū wa rasūluhū. Allāhummaj’alnī minat tawwābīna, waj’alnī minal mutathahhirīna. Subhānakallāhumma wa bi hamdika asyhadu an lā ilāha illā anta, astaghfiruka, wa atūbu ilayka."

Artinya: "Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah yang Maha Esa tiada sekutu bagi-Nya dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba Allah dan Rasul-Nya. Ya Allah jadikanlah saya termasuk golongan orang-orang yang bertaubat. Dan jadikanlah saya termasuk golongan orang-orang yang suci. Mahasuci Engkau Ya Allah, segala pujian untuk-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau dan aku meminta ampunan dan bertaubat kepada-Mu). Wallâhu a‘lam."

 

Dapatkan artikel Islami berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.

Video Populer

Foto Populer