Sukses


5 Contoh Puisi tentang Perpisahan Bulan Ramadan, Menyentuh Hati

Bola.com, Jakarta - Bulan Ramadan yang penuh keberkahan segera usai dan akan meninggalkan kita. Perpisahan dengan bulan Ramadan selalu meninggalkan kesedihan mendalam di hati umat muslim.

Semua itu akan menjadi kenangan yang manis dalam perjalanan hidup kita. Namun, perpisahan dengan bulan Ramadan bukan berarti perpisahan dengan ibadah lantaran ibadah tidak hanya dilakukan di bulan Ramadan saja, tetapi harus terus dilakukan di bulan-bulan berikutnya.

Jangan biarkan semangat dan kebaikan yang telah ditemukan di bulan Ramadan sirna begitu saja. Jadikan bulan Ramadan sebagai pembelajaran untuk menjadikan diri kita lebih baik, lebih sabar, dan lebih dicintai oleh Allah Swt.

Dengan demikian, perpisahan dengan bulan Ramadan bukan berarti kehilangan, tetapi hanya sebatas jeda antara bulan suci dan bulan yang lainnya.

Tak jarang banyak orang mengekspresikan momen perpisahan bulan Ramadan, lalu menjadikannya sebagai sumber pembuatan puisi.

Buat kamu yang hendak menciptakan puisimu sendiri, berikut lima contoh puisi tentang perpisahan bulan Ramadan yang menyentuh hati, yang bisa dijadikan sumber inspirasi, Selasa (8/4/2024).

2 dari 6 halaman

Ramadan Seribu Bulan Akan Pergi

Saat kangen tidaklah selesai

Saat penghayatan dalam doa tidaklah prima

Menjejaki pergerakannya perjalanan yang tanpa henti

Telusuri lorong yang penuh liku mengadang

 

Aku ingin Kau bersihkan dalam renunganku

Saat Kau pancarkan sinar dalam bulan yang mulia

Menginginkan ampunan dalam sujudku yang panjang

Apa masih kan kupalingkan muka ini?

 

Ingin kuhapus semua bintik dan dosa

Ingin kuhempas semua kobaran emosi dalam dada

Meluruhkan jiwa yang penuh dengan keinginan

Terbenam dalam tangisan penuh sesal

 

Bisakah kan kutapaki hariku?

Menyambut besok yang telah siap menunggu

Mudah-mudahan di pengujungmu ya Ramadan

Ampunan Illahi kan terpancar melalui individu yang mulia.

3 dari 6 halaman

Di Penghujung Ramadan

Kala kerinduan belumlah usai

Kala penghayatan dalam

Doa belumlah sempurna

 

Menapaki lajunya perjalanan

Yang tiada henti

Menyusuri lorong yang

Penuh liku menghadang

 

Kuingin Kau basuh dalam renunganku

Saat Kau pancarkan cahaya

Dalam bulan nan mulia

Mengharapkan ampunan dalam

Sujudku yang panjang

Masihkah kan kupalingkan wajah ini?

 

Ingin kuhapus semua noda dan dosa

 

Ingin kuhempas semua kobaran emosi dalam dada

Meluruhkan jiwa yang sarat dengan hasrat

Tenggelam dalam tangisan penuh sesal

 

Sanggupkah kan kutapaki hariku?

Menyongsong esok yang telah siap menanti

 

Semoga di penghujungmu ya Ramadan

Ampunan Illahi kan terpancar

Lewat pribadi nan luhur.

4 dari 6 halaman

Detik Terakhir Ramadan

Sesaat lagi kau akan pergi

Sesaat lagi kau kan berakhir

Tinggalkan semua kemuliaan dan cinta yang ada kepadamu

Sedang ku di sini masih tidak dapat lakukan

 

Apa yang semestinya dilaksanakan saat bersamamu

Menganggapmu tidak lebih dari yang lain

Melaluimu seperti hal yang telah terbiasa terjadi

Bahkan juga di penghujung kehadiranmu

 

Kau selalu memberi kangen dan kemauan

Yang diinginkan tiap insan

Di saat terakhirmu semua kemuliaan dan keagungan

Kau taburi ke semua semesta alam

 

Semua karunia dan cinta seperti air hujan yang turun membasahi bumi

Yang tiap tetesanmu tidak akan kemungkinan terhitung

Akankah ku kan bertemu kembali denganmu?

Nikmati semua kemuliaan yang ada kepadamu ku kan selalu rindukanmu.

5 dari 6 halaman

Kangen Ramadan Selalu

Bersamamu nyamanlah jiwa

Segala hal berasa sangat nikmat

Kemesraan ada selalu pada setiap beberapa detik waktu

Tanpa yang sanggup menyaingi cantiknya zaman

 

Bila itu ada dengan-MU

Kebanyakan kemanisan yang kau beri

Hingga aku tidak sanggup hitungnya

Namun sekarang kau segera untuk pergi

 

Pergi untuk kembali..!!!

Tidak sanggup tangan meredam dikau untuk berakhir

Bisakah cinta ini kan kekal walaupun kau sudah pergi..!!

 

Satu bulan lama waktunya

Kau sampaikan pada suatu hal yang satu

Kau membimbingku pada langgkah-langkah yang terbaik

Secara halus kau bangunkan aku saat tidur

Dalam tidur juga kau selalu bisikkan syair-syair cinta

Dalam teriknya panas kau setia bawakan kesejukan

Di akhir penantian

Kau sirami bumi ini dengan kesejukan

 

Ya... Allah

Munkinkah hamba masih diizinkan untuk berjumpa denganya

Kau tentu tahu ia sekarang akan pergi

Pergi untuk tinggalkan aku

Ramadan ya.. Ramadan

Aku akan rindukanmu.

6 dari 6 halaman

Rasaku yang Bertanya “Inikah Ramadan Terakhirku?”

Ramadan adalah bulan yang aku tunggu-tunggu akan datang

Serta kemenangan dalam beribadahnya hanya kepada-Nya

Namun aku terlalu bodoh, aku tidak menyambutnya dengan meriah

Seperti meriahnya aku menyambut tahun baru

Aku mengabaikan salat sunah tarawih dan witir berjemaah

Serta aku mengabaikan kandungan isi dalam kitab suci Al-Qur'an

Dan aku memilih untuk ke rumah makan bersama teman-temanku

 

Tetawa terbahak-bahak

Hingga lupa apa yang harus aku lakukan

Untuk mengakhiri bulan suci ini

Saat ini adalah saat-saat terakhir bulan Ramadan bersamaku

Ya, Ramadan akan pergi jauh pergi jauh dari kehidupanku

Dan ia berjanji akan datang pada tahun berikutnya

Saat itu aku bertanya pada hatiku

Apakah aku masih bernapas di tahun itu?

 

Dapatkan artikel contoh berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.

Video Populer

Foto Populer