Bola.com, Jakarta Efisiensi atau pemangkasan anggaran yang dilakukan pemerintah di berbagai sektor mulai memakan korban di olahraga. Pemusatan latihan untuk SEA Games 2025 di Thailand ikut terdampak.
Termasuk TC Timnas Karate Indonesia yang sudah digelar sejak November 2024 di Bali. Seluruh karateka dipulangkan ke daerah mereka masing-masing terhitung sejak 31 Januari lalu melalui surat yang dilayangkan Kemenpora dengan tembusan ke PB FORKI.
Baca Juga
Thailand dan Vietnam Mulai Panaskan Mesin Menuju SEA Games 2025: Jalani Uji Coba Kelas Dunia, Bagaimana Timnas Indonesia U-22?
Erick Thohir Bantah Indra Sjafri Jadi Pelatih Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2025: Sudah Ada Gerald Vanenburg, Jangan Bikin Bingung
Menpora Sebut Indra Sjafri Jadi Pelatih Timnas Indonesia U-22 untuk SEA Games 2025, Pengamat: Logis, Pernah Sukses
Advertisement
Hal ini diungkapkan oleh Manager Tim Pelatnas Karate Indonesia Armand Setiawan. Saat diwawancarai pada Jumat sore (7/2/2025), ia membenarkan hal tersebut. “Dari SK yang saya terima, TC ini akan direview kembali pada 14 Februari. Keputusannya nanti ada disana,” bebernya.
Pria yang karib disapa Armand Joger tersebut menyayangkan pembubaran sementara Timnas Karate Indonesia. Apalagi ada target tiga emas yang coba diraih di SEA Games 2025.
“Situasi ini sebenarnya sudah kami antisipasi meskipun sedikit mengejutkan. Tapi namanya semua kebijakan dari pemerintah mau bagaimana lagi? Kegiatan papun kan tidak luput dari pembiayaan dan sekarang saya dengar ada efisiensi anggaran juga kan dari pemerintah,” bebernya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kembali ke Awal
Situasi ini pun pelik. Jika tidak berlatih, otomatis kondisi karateka akan kembali ke awal. Untuk persiapan menuju SEA Games pun, tidak bisa dilakukan dalam dua atau tiga bulan saja.
Dengan pembubaran sementara Pelatnas Karate Indonesia, praktis akan ada pengerucutan jumlah atlet jika pelatnas kembali digelar. Dari yang tadinya ada 38 karateka yang tergaung, bisa saja mengerucut menjadi 20-25 atlet saja.
“Sekarang masih 200 persen, bisa saja menjadi 120 persen mungkin atau 120 persen. Kami belum tahu. Yang pasti, tidak semua atlet kami pulangkan. Masih ada tiga atlet yang bertahan di Bali. Kami juga berharap jumlah atlet di pelatnas masih besar. Karate ini olahraga yang rentan cedera dan juga butuh sparring partner,” ucap Armand Joger.
Advertisement
Target 3 Emas
Tiga karateka tersebut adalah Cok Istri Agung Sanistya Rani, Ceyco Georgia Zefanya, dan Krisda Putri Amalia. Ketiganya masih dipersiapkan untuk Karate 1-Premier League 2025, Hangzhou, pada 14-16 Maret.
Bulan lalu, ketiganya juga bertarung di Karate 1-Premier League 2025, Paris, pada 24-26 Januari. Hasilnya Cok Istri Agung Sanistya Rani mampu lolos hingga 8 besar. Soal tiga emas di SEA Games 2025, Armand Joger masih tetap optimistis.
Apalagi melihat hasil dari negara Asia Tenggara lainnya di Karate 1-Premier League yang tidak terlalu menonjol. “Tiga emas itu menjadi benchmark untuk kami. Jika ingin mendapatkan tiga emas di SEA Games, semuanya harus bergerak dan bekerjasama. Tolak ukurnua juga nanti di SEAKF pada bulan April di Brunei Darussalam,” tutupnya.