Bos McLaren Mengaku Tidak Terkejut Christian Horner Dipecat Red Bull Racing

Bola.com, Jakarta - Chief Executive Officer McLaren Racing, Zak Brown, mengatakan bahwa dia tidak terkejut Christian Horner dipecat sebagai bos tim Red Bull.

Christian Horner diberhentikan sebagai team principal dan CEO Red Bull pada 9 Juli, tiga hari setelah pembalap mereka Max Verstappen finis kelima pada balapan F1 GP Inggris.

Zak Brown mengatakan kepada saluran televisi Kanada TSN: "Mungkin saya terkejut dengan momentum pengumuman, tapi bukan dengan soal apa yang diumumkan."

"Ada banyak drama di sana dalam beberapa tahun terakhir dan tampaknya drama itu tidak mereda, mungkin malah makin parah. Jadi saya tidak terkejut," tambah Zak Brown.

Red Bull tidak memberikan alasan pemecatan Horner, yang telah digantikan oleh Laurent Mekies dari Prancis, yang sebelumnya adalah kepala tim Racing Bulls, tim kedua Red Bull.

2 dari 4 halaman

Horner di Red Bull Sejak 2005

Christian Horner memimpin tim sejak debut mereka pada 2005. Kepergiannya terjadi 17 bulan setelah terungkap bahwa seorang karyawan wanita menuduhnya melakukan pelecehan seksual dan perilaku memaksa serta mengontrol.

Dua penyelidikan internal Red Bull menolak tuduhan tersebut, yang selalu dibantah oleh Horner. Sejak saat itu, Red Bull mengalami masa yang penuh gejolak, termasuk penurunan performa kompetitif mereka.

Kepala teknis mereka, Adrian Newey, mengundurkan diri pada April tahun lalu, setidaknya sebagian karena tuduhan terhadap Horner. Newey, yang dianggap sebagai desainer F1 terbesar dalam sejarah, sekarang bekerja untuk Aston Martin.

Pada Juli tahun lalu, direktur olahraga lama Jonathan Wheatley juga mengundurkan diri. Ia kini menjadi team principal Sauber, yang tahun depan akan berubah menjadi tim pabrik Audi.

3 dari 4 halaman

Teka-teki Masa Depan Max Verstappen

Sedangkan pada bulan September, kepala strategi Red Bull, Will Courtenay, menandatangani kontrak dengan McLaren. Ia saat ini masih terikat kontrak dan diperkirakan akan bergabung dengan tim barunya di suatu waktu tahun depan.

Meski Verstappen memenangkan gelar juara dunia keempat berturut-turut musim lalu, pembalap Belanda itu hanya menang dua kali dalam 13 balapan terakhir dan Red Bull finis di posisi ketiga klasemen konstruktor.

Tahun ini, Verstappen berada di posisi tiga klasemen pembalap dengan hanya dua kemenangan dari 12 balapan pertama, dan tim berada di posisi empat klasemen konstruktor.

Red Bull juga terus diselimuti spekulasi apakah pembalap Belanda tersebut akan pindah ke Mercedes pada akhir musim.

4 dari 4 halaman

Hubungan Tegang antara Zak Brown dan Christian Horner

CEO McLaren, Zak Brown. (Gabriel BOUYS / AFP)... Selengkapnya

Brown memiliki hubungan yang tegang dengan Horner selama beberapa tahun terakhir. Dia mengatakan pelanggaran batas anggaran oleh Red Bull pada 2021 "merupakan kecurangan", dan dalam wawancara dengan BBC Sport musim panas lalu Brown mengatakan dia dan Horner "dulu saling akur".

Brown mengambil pendekatan yang kurang provokatif terhadap Horner tahun ini, tetapi tidak menyembunyikan ketidaksukaannya terhadap sindiran Red Bull tentang legalitas mobil McLaren di belakang layar.

Di F1 GP Miami, ia minum dari botol bertuliskan "air ban" (tyre water), sebagai sindiran atas keluhan Horner kepada FIA bahwa McLaren diduga menggunakan air untuk mendinginkan ban mereka.

Brown menganggap tuduhan itu tidak berdasar dan tidak memiliki fakta. Ia menyebut botol itu sebagai "sarkasme terhadap isu serius".

Brown berkata: "Tim-tim secara historis kerap membuat tuduhan terhadap tim lain – baru-baru ini satu tim fokus pada strategi itu lebih dari yang lain. Dan saya pikir ada cara yang benar untuk memprotes sebuah tim setelah balapan, kamu harus melakukannya secara formal, mengungkapkan sumbernya, dan memasang uang jaminan."

Sumber: BBC