Sukses


Beda Pandangan soal Penundaan F1 GP Belgia: Hamilton-Verstappen Kritik, Pembalap Lain Dukung FIA

Hamilton dan Verstappen pertanyakan penundaan Balapan di Spa, pembalap lain dukung keputusan FIA utamakan keselamatan.

Bola.com, Jakarta - Lewis Hamilton dan Max Verstappen mengkritisi keputusan race control dalam menunda start GP Belgia 2025 akibat hujan deras, sementara sejumlah pembalap lain justru mendukung langkah FIA yang dinilai mengutamakan keselamatan di lintasan berisiko tinggi, seperti Spa-Francorchamps.

Balapan di sirkuit legendaris Spa itu sempat tertunda selama satu jam 20 menit akibat cuaca buruk. Setelah hujan mulai reda dan kondisi trek membaik, rombongan mobil dipandu safety car selama empat putaran sebelum akhirnya dilakukan rolling start.

Verstappen, juara dunia empat kali dari Red Bull, merasa balapan seharusnya bisa dimulai lebih awal.

"Menurut saya, kami bisa mulai jauh lebih cepat. Ini bukan situasi ideal," ujarnya kepada media.

Ia juga menilai bahwa porsi balapan dalam kondisi basah pada akhirnya sangat minim.

Hamilton, yang memulai balapan dari pit lane dan finis ketujuh, turut mempertanyakan perlunya start mengalir tersebut.

"Saya tidak terlalu mengerti kenapa mereka melakukan itu. Trek sudah cukup kering dan semprotan air dari mobil juga tidak terlalu parah," kata pembalap Ferrari tersebut.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Catatan Kelam

Spa dikenal sebagai lintasan tercepat sekaligus paling menantang di kalender F1. Selain panjang lapnya yang ekstrem, cuaca di wilayah pegunungan Ardennes juga kerap berubah drastis.

Catatan kelam membayangi balapan di sini, termasuk insiden tragis yang merenggut nyawa pembalap Formula 2 asal Prancis, Anthoine Hubert, pada 2019. Insiden tersebut terjadi di tikungan Raidillon, usai Eau Rouge.

Tahun lalu, pembalap muda Belanda, Dilano van 't Hoff, juga meninggal dunia dalam kecelakaan di kejuaraan junior di sirkuit yang sama.

Dengan latar sejarah itulah sebagian pembalap mendukung penuh keputusan FIA.

3 dari 5 halaman

Pendekatan Hati-Hati

Oscar Piastri, pimpinan klasemen sementara dan pemenang balapan dari tim McLaren, mengatakan bahwa pendekatan hati-hati memang perlu diterapkan di Spa.

"Selama beberapa tahun terakhir, terutama di sirkuit ini, kami sudah menyampaikan kepada FIA bahwa kami lebih memilih berada di sisi aman daripada mengambil risiko," ujarnya.

"Kalau pun ingin mengkritik, mungkin satu lap formasi bisa dikurangi. Tapi kalau itu berarti mengambil risiko hanya demi satu lap, apakah layak? Menurut saya tidak,” tambahnya.

4 dari 5 halaman

Bermain Aman

Charles Leclerc yang finis ketiga untuk Ferrari, turut mendukung sikap hati-hati tersebut.

Leclerc memiliki ikatan pribadi dengan insiden tragis dalam sejarah F1, setelah sahabat keluarganya, Jules Bianchi, mengalami kecelakaan fatal di Grand Prix Jepang 2014 yang juga berlangsung dalam kondisi hujan deras.

"Di lintasan seperti ini, dengan sejarah yang ada, kita tak bisa mengabaikannya. Karena itulah saya lebih memilih bermain aman daripada memulai terlalu cepat,” kata Leclerc.

"Mungkin memang agak terlambat, tapi saya tak akan mengubah keputusan itu," katanya lagi.

5 dari 5 halaman

Dukung Race Kontrol

Pembalap Williams, Carlos Sainz, juga berpandangan serupa. Meski memulai balapan dari posisi belakang dan rentan terkena semprotan air dari mobil lain, ia tetap mendukung race control.

"Kalau ini trek biasa, mungkin bisa dimulai 5-10 menit lebih awal. Tapi, di Spa-Francorchamps, dengan sejarah yang ada, lebih baik hati-hati daripada menyesal kemudian," ujar pembalap asal Spanyol tersebut.

 

Sumber: Reuters

Lihat Selengkapnya

Video Populer

Foto Populer