Sukses


F1 2025 Sedang Jeda Musim Panas, Tim Tetap Terikat Aturan Ketat

Meski Formula 1 (F1) 2025 sedang diliburkan selama dua pekan, tim-tim peserta tak bisa melakukan pembaruan terhadap mobil balap mereka karena aturan super ketat yang diberlakukan.

Bola.com, Jakarta - Formula 1 (F1) 2025 yang serbacepat dan tak kenal lelah memasuki periode istirahat musim panas selama tiga pekan, sebuah jeda langka dari kesibukan lintasan. Namun, banyak aturan ketat yang harus dipatuhi tim-tim peserta.

F1 2025 tengah libur musim panas setelah GP Hungaria. Ajang balap mobil dunia ini baru akan kembali digelar pada 31 Agustus 2025, di mana GP Belanda akan digelar di Zandvoort.

Periode ini dikenal sebagai libura musim panas atau summer shutdown. Namun, tetap ada aturan ketat yang diberlakukan, seperti yang diungkap oleh mantan insinyur strategi, Bernie Collins.

Meskipun disebut shutdown, minggu pertama setelah GP Hungaria sebenernya masih merupakan kerja bagi semua tim.

“Kita bicara tentang penutupan sirkuit karena kita berpikir di Budapest, pada akhir balapan, sirkuit ditutup. Namun, sebenarnya minggu ini masih merupakan minggu kerja bagi semua tim,” ujar Collins.

“Semua tim akan tetap berada di pabrik masing-masing. Beberapa dari mereka sedang berlibur, tetapi minggu ini masih merupakan minggu kerja dan beberapa tim masih berada di Budapest untuk uji coba ban. Jadi, belum semua tim berlibur," lanjutnya.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Aturan Ketat, Mobil Tak Bisa Diutak-atik

Inti dari summer shutdown adalah periode dua pekan yang sangat ketat, di mana tim F1 sama sekali tidak diizinkan untuk melakukan pekerjaan apa pun terhadap mobil mereka saat ini dan proyek untuk musim berjalan.

Badan pengatur F1, FIA, memiliki kemampuan untuk memantau aktivitas tim guna mencegah pelanggaran aturan. Collins menggarisbawahi betapa ketatnya peraturan ini.

“Pada dasarnya kami memasuki periode penutupan dua minggu yang diberlakukan. Itu diberlakukan oleh FIA. Mereka bisa memantau, atau meminta bukti dari tim, seperti komunikasi email, berapa lama laptop menyala, semua bisa dilacak secara daring sekarang,” ujar Collins.

Ini berarti semua departemen teknis yang terkait langsung dengan pengembangan mobil harus berhenti total.

“Semuanya berhenti dan kami menganggapnya sebagai sisi teknis, siapa pun yang bekerja pada desain mobil, pembuatan mobil, terowongan angin misalnya, CFD apa pun, simulator,” jelas Bernie Collins.

“Semua hal tersebut tidak boleh dioperasikan pada mobil F1 saat ini atau apa pun yang berhubungan dengan proyek F1," lanjutnya.

3 dari 4 halaman

Hanya Pekerjaan Penting yang Diperbolehkan

Meskipun pekerjaan terkait mobil dihentikan, ada beberapa tugas penting yang masih diizinkan. Tim dapat memiliki personil di lokasi untuk melakukan pemeliharaan, seperti perbaikan terowongan angin atau pembaruan sistem IT.

“Jadi, Anda bisa melakukan hal-hal seperti perawatan terowongan angin. Selama dua pekan ini, mungkin ada orang-orang di windtunnel yang melakukan perawatan rutin apa pun yang perlu dilakukan,” kata Collins.

Sektor IT juga aktif, seringkali melakukan pembaruan besar pada sistem selama periode ini.

“Ada hal-hal yang bisa terjadi, tetapi mereka tidak diizinkan untuk bekerja di mobil F1. Misalnya, TI masih bisa ada. Sering selama penghentian operasional, akan ada peningkatan besar pada sistem TI. Ada kombinasi yang bagus,” tambahnya.

4 dari 4 halaman

Momen Staf Tim Lepas dari Tekanan

Namun, bagi sebagian besar staf, jeda ini adalah kesempatan yang sangat dihargai untuk benar-benar melepaskan diri dari tekanan pekerjaan F1 yang intens.

“Hal yang dulu saya sukai dari shutdown adalah Anda mematikan ponsel pada Jumat, meninggalkan komputer di kantor, lalu kembali dua pekan kemudian tanpa ada satu pun email tambahan, kecuali mungkin satu email dari tim IT yang mengatakan sistem telah diperbarui dan semua kata sandi Anda tidak berfungsi lagi," ujar Collins mengenang pengalaman pribadinya.

Collins menggambarkan betapa uniknya momen ini dibandingkan profesi lain.

“Namun, ada jeda yang terasa nyata. Jika Anda pergi selama dua minggu, Anda akan menerima 300 email atau berapapun jumlahnya. Shutdown ini sangat menyenangkan karena tidak ada interaksi seperti itu. Anda tidak merasa kehilangan apa pun. Semua benar-benar berhenti dan kembali aktif setelah dua minggu,” ujarnya.

“Jadi mereka akan mulai bekerja kembali pada hari Senin sebelum Zanvoort. Beberapa orang yang perlu keluar dan membangun peralatan, membangun garasi atau truk atau rumah motor, mereka akan mulai hari Sabtu atau Minggu sebelum Zandvoort. Jadi pada dasarnya saat shutdown akan berakhir." (Fadillah Setiawan)

Sumber: Crash.net

Lihat Selengkapnya

Video Populer

Foto Populer