Ketum PJTI Sebut Banjir Tak Surutkan Semangat Atlet ke PON Bela Diri 2025

Dedy Triharjanto menjelaskan bahwa banjir rob yang melanda sejumlah kawasan di Semarang menjadi penyebab utama gangguan mobilisasi kontingen. Akibatnya, banyak rombongan mengalami penundaan perjalanan, baik dari Jakarta maupun wilayah sekitarnya.

“Cukup disayangkan ada kendala banjir di sejumlah titik di Semarang, sehingga menyulitkan mobilisasi ketika para atlet ini menuju ke sini. Bahkan ada yang tertahan, di Jakarta pun delay sampai dua hari. Di sini pun sudah delay, masih harus berhadapan dengan banjir,” ujar Dedy.

Meski begitu, ia tetap mengapresiasi semangat para atlet dan tim pendukung yang tetap datang tepat waktu meskipun menghadapi berbagai hambatan di perjalanan.

“Ya sangat berat sekali pengalamannya, begitu panjang. Tetapi, semangat kami semua, para pengurus, para atlet, luar biasa. Mereka dengan segala daya upaya harus sampai di sini,” lanjutnya.

Dedy menegaskan bahwa meski dihadang berbagai rintangan, semua atlet yang seharusnya hadir akhirnya tiba di Kudus sesuai instruksi organisasi. "Karena kami ini beladiri, kami satu komando, kami beritakan wajib hadir, alhamdulillah semuanya hadir," tegasnya.

Lebih lanjut, Dedy juga mengungkapkan jumlah provinsi yang mengikuti verifikasi keikutsertaan cabang olahraga jujitsu di ajang PON Bela Diri 2025. Dari total 19 pengprov yang mendaftar, hanya 17 yang akhirnya dapat berpartisipasi.

"Ya, ada 19 pengprov yang ikut verifikasi. Namun pada hari H, ada satu provinsi di Papua yang berpaksa batal berangkat karena situasi politik di sana, dan satu lagi di Sumatera. Sehingga totalnya ada 17 provinsi dengan jumlah peserta, dari seharusnya 163 menjadi 154," jelas Dedy.

Dengan semangat tinggi dari seluruh kontingen, cabang olahraga jujitsu diharapkan bisa berjalan lancar dan menjadi bagian penting dalam kesuksesan penyelenggaraan PON Bela Diri 2025 di Kudus.