Cerita dari SEA Games 2025: Menjajal Kereta Bandara Thailand, Murah Banget Cuma Rp13 Ribu!

Bola.com, Bangkok - Usai sudah peliputan Bola.com di Chiang Mai, Thailand, sejak Senin (7/12/2025) hingga Jumat (12/12/2025). Kini, saatnya kami beranjak ke Bangkok, ibu kota Negeri Gajah untuk melanjutkan meliput perjuangan atlet-atlet Indonesia di SEA Games 2025.

Bola.com menjadi saksi perjalanan Timnas Indonesia U-22 dalam cabang olahraga (cabor) sepak bola SEA Games tahun ini yang berakhir tragis. Datang sebagai juara bertahan, tim berjulukan Garuda Muda itu gagal ke semifinal karena kalah bersaing dengan Malaysia dalam perebutan peringkat kedua terbaik.

Pada Sabtu (13/12/2025) pagi waktu setempat, kami menuju Bangkok via udara. Begitu tiba di Bandara Suvarnabhumi, Samut Prakan, destinasi yang dituju ialah Bang Kapi, daerah yang dekat dengan Stadion Rajamangala, pusat beberapa cabang olahraga SEA Games 2025.

Awalnya, kami berniat untuk menaiki transportasi daring ke Bang Kapi. Namun, untuk perjalanan sekitar 19km yang dapat ditempuh selama 21 menit, tarif yang tertera mencapai 400 baht (Rp210 ribu).

Laporan Langsung SEA Games 2025 Thailand
Muhammad Adi Yaksa dan Bagaskara Lazuardi
(Grafis by Bayu Setiadi)

Nikmati sajian liputan SEA Games 2025 di Bola.com langsung dari Thailand. Yuk merapat, klik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Harga yang Terjangkau

Jadi lah kami memilih moda transportasi lain. Pilihan jatuh kepada Airport Rail Link (ARL) alias kereta Bandara Suvarnabhumi dengan rute akhir Stasiun Phaya Thai yang berada di pusat kota Bangkok.

Dari pintu keluar Bandara Suvarnabhumi, kami harus turun hingga dua lantai untuk tiba di stasiun kereta bandara. Tujuannya adalah ke Stasiun Hua Mak, stasiun yang paling dekat dengan Bang Kapi.

Kami kaget ketika membeli tiket dengan menggunakan vending machine. Bukan karena mesin otomatisnya, tetapi lantaran harganya yang sangat murah, hanya 30 baht (Rp15 ribu) untuk jarak 12km selama 15 menit.

3 dari 4 halaman

Tiketnya Token, Bukan Kertas

Tiketnya pun bukan berbentuk kertas, namun berupa benda mirip koin karambol yang disebut sebagai token. Kami tinggal menempelkan koin tersebut untuk masuk ke stasiun bandara.

Jumlah penumpang ARL saat itu cukup banyak dan kursi terisi penuh. Kereta bandara ternyata tidak hanya dipakai ke bandara saja, namun juga untuk mobilitas lainnya.

Misalnya, pemandangan yang terjadi ketika kereta berhenti di pemberhentian pertama, Stasiun Lat Krabang. Banyak muda-mudi Thailand yang naik kereta untuk menuju ke pusat kota.

4 dari 4 halaman

Perbedaan dengan Kereta Bandara Soekarno-Hatta

Promo Terbaru Tiket Kereta Commuter Line Bandara Soekarno Hatta, Bayar Mulai Rp5 Ribu — Kereta Bandara Soekarno Hatta (Commuter Line Basoetta). (dok. KAI Commuter)... Selengkapnya

ARL memakai formasi kursi berderet layaknya KRL yang menjadi transportasi andalan warga Jabodetabek. Kondisi ini berbeda dengan Kereta Api Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) yang menggunakan tempat duduk dengan konfigurasi 2-2 seperti kereta jarak jauh di Pulau Jawa.

Harga tiket Bandara Soetta dengan rute akhir Stasiun Manggarai sebagai stasiun transit untuk Commuter Line Jabodetabek mencapai Rp70 ribu.