Cerita Basral Graito Pahlawan Medali Emas SEA Games 2025: Dari Sepak Bola ke BMX, tapi Skateboard Jadi Jalan Kesuksesan

Ayah Basral Graito, Suranto, menceritakan perjalanan puteranya yang dari awal mula menekuni olahraga skateboard. Hobi bermain skateboard yang digeluti sejak SD, kini mengantarkan seorang Basral menaklukkan SEA Games dengan medali emas.

Tapi siapa sangka, bukan skateboard yang pertama kali ditekuni Basral. Hal itu diceritakan oleh Suranto. "Awalnya suka bola, terlihat sejak di TK, skillnya kakinya bagus bahkan dianggap orang ikut SSB, padahal tidak," terangnya.

Olahraga ekstrem yakni BMX kemudian terlintas di pikiran dan benak Basral saat masuk kelas 3 SD. Ia pun meminta ayahnya untuk membelikan. Alhasil Suranto membelikan sebuah sepeda BMX seharga 850 ribu rupiah untuk nantinya dipakai bergantian sama kedua kakaknya.

"Tapi cuma 3 bulan dia minta skateboard. Saya bilang sudah kamu fokus dulu yang sepeda BMX. Dia sering main ke Manahan tiap hari, membaur sama komunitas skateboard, semakin menyukai olahraga itu," lanjut pria berusia 55 tahun tersebut.

Masih dalam cerita sang ayah, Basral Graito dikategorikannya sebagai anak kreatif seusianya. Meski masih tergolong bocah saat itu, Basral kecil sering punya kreativitas cukup tinggi, terutama mengembangkan bakatnya di olahraga skateboard.

"Sejak kecil Basral ada unsur kreativitasnya, dia bikin sendiri perlengkapan arena skateboard sendiri buat latihan. Ada saja akalnya," ungkap Suranto.

Keinginannya menggeluti skateboard semakin menjadi-jadi dengan sering main ke Manahan atau menyaksikan kejuaraan olahraga ekstrem skateboard, sepatu roda, dan sepeda BMX. Hingga cerita membeli papan skate bekas seharga 5 ribu rupiah dari teman Basral, ikut dijelaskannya.

"Basral semakin nekat untuk ingin main skateboard dengan ikut komunitas. Tiap hari sama kakaknya berangkat ke Manahan. Pulang sekolah dia habis main di rumah temannya dan melihat papan skateboard bekas. Dia minta saya untuk membelinya, karena diminta suruh membayar 5 ribu rupiah," katanya.

"Basral mulai menunjukkan kemampuannya ke saya, dan dari situ saya dukung penuh untuk menemaninya ikut berbagai kejuaraan dan menang," lanjut cerita yang dituturkan Suranto.

Sebuah momen luar biasa dan bersejarah bakal tak dilupakan Basral Graito di Extreme Sports Park Rajamangala, Bangkok, Minggu (14/12/2025). Dalam percobaan terakhirnya, dengan teknik bigger flip front board yang menawan dilakukanya dan berjalan sukses.

Ia mendarat dengan sempurna dan langsung mendapat teriakan penuh suka cita dari para penonton maupun ofisial tim lawan. Alhasil ia mengumpulkan total poin tertinggi 166,67 dan mengalahkan dua wakil tuan rumah, Kirin Petkiree dan Thawatchai Siangoueng, yang finis di urutan kedua dan ketiga. 

"Di SEA Games kemarin sudah memprediksi bisa menang, persentasenya ada, yang jadi tantangannya cuma tim tuan rumah. Benar ketika dua percobaan gagal, dan yang ketiga berhasil. Deg-degan sih, tapi Basral biasanya begitu detik-detik terakhir bikin keajaiban," jelas Suranto.

"Ya otomatis senang, saya sebagai orang tuanya pasti bangga, dan juga seluruh masyarakat Indonesia. Bahkan ofisial lawan pun ikut merayakan keberhasilan Basral kemarin," tandas ayah Basral Graito Hutomo.