Lika Liku Perjuangan Atlet Hoki Indonesia Adi Darmawan: Anak Buruh Pabrik yang Bersinar di SEA Games dan Main di Klub Jerman

Kesungguhan itu ternyata berbuah manis. Pria kelahiran Jakarta, 22 April 1999 tersebut pelahan meraih prestasi di daerah, provinsi hingga menembus Timnas Hoki Indoor Indonesia saat berada di bangku kuliah.

Sejak itu, kedua orang tuanya mendukung dan mendoakan agar dirinya bisa mencapai prestasi tertinggi. Adi pertama kali dipanggil mengikuti pelatnas Timnas Hoki Indonesia untuk menghadapi SEA Games ke-31 Filipina 2019. Namun, dia tidak terpilih masuk dalam skuad Timnas Hoki Indonesia.

"Saya anggap itu bukan rezeki apalagi saat itu kondisi keuangan saya tidak mendukung buat mengurus biaya pasport dan visa untuk berangkat ke Eropa menjalani Training Camp," jelas anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Budi Leksono dan Ida Munawaroh ini.

Lalu, Adi kembali mendapat tempat untuk latihan persiapan Kejuaraan Hoki Asia Cup 2021.

Pelatih asal Malaysia Dhaarma Raj yang menangani Timnas Hoki Indonesia memberikan kesempatannya tampil pertama kali di ajang event internasional. Posisi Adi berlanjut di Timnas Hoki Indoor Indonesia saat persiapan menghadapi SEA Games ke-32 Kamboja 2023.

Timnas Hoki Indoor Putra Indonesia membuat sejarah untuk pertama kali meraih medali emas setelah secara mengejutkan mengalahkan juara bertahan Malaysia.

"Perasaan saya ketika juara seperti mimpi yang menjadi kenyataan. Makanya, saya tidak bisa menahan tangisan saya waktu itu karena bahagia dan bisa melewati proses yang begitu panjang," ujar pemain yang berposisi Right Midfield + Defend ini sembari melepas senyum.

Mulai saat itu posisi Adi tak tergantikan. Dia kembali dipercaya berada dalam barisan Timnas Hockey Indoor Indonesia saat tampil di Piala Asia Cup 2024 di Kazakhstan. Begitu juga saat Timnas Hockey Indoor Putra kembali mempertahankan medali emas setelah mengalahkan Malaysia di final mendebarkan dengan skor 4-4 (2-0 PSO) pada SEA Games ke-33 Thailand 2025.

"Prestasi ini bukan hanya dari hasil perjuangan, tekad, doa, serta kekompakan atlet, pelatih dan ofisial tetapi juga berkat dukungan dari PP FHI dan Kemenpora yang telah memberikan dukungan dana untuk Training Camp dan serangkaian uji coba di Eropa. Makanya, saya bersyukur nama saya dan teman-teman telah tercatat dalam sejarah emas Hockey Indonesia di SEA Games," ujarnya.

Berkat kepiawaiannya, Adi sempat mendapat tawaran mempekuat klub hockey Jerman, Bremer HC yang bermain di Liga 2 Jerman pada awal 2025. Namun, dia tidak bisa bergabung karena visanya ditolak.

"Sedih sih saat itu tidak bisa main di Liga 2 Jerman karena visa ditokak. Tapi, saya tak mau larut dalam kesedian dan berpikir mungkin belum waktunya," ujarnya.

Saat menjalani TC di Eropa, Adi kembali mendapatkan tawaran bermain di klub yang sama.

"Alhamdulillah keinginan saya bermain di klub luar telah terwujud. Saya dan Muhammad Alviana sudah mendapatkan visa dan akan berangkat ke Jerman pada 2 Januari 2026. Kami akan memperkuat Bremer HC di Liga 2 Jerman selama dua bulan. Ini kesempatan saya untuk menambah jam terbang dan menggali pengalaman bermain dengan pemain kelas dunia," ungkapnya.

Tak pernah ada dalam benak Adi bisa ke luar negeri mengingat berasal dari keluarga kurang mampu. Namun, lewat olahraga hockey, Adi telah berkunjung ke berbagai negara mulai Malaysia, Kamboja, Thailand, Kazakhstan, China, Austria, Cheko, Polandia, Jerman, Rusia hingga Turki.Adi yang dulu hanya punya 1 stik bertahun tahun kini telah mampu membeli stik lebih dari satu.

Dengan stik miliknya tersebut, Adi masih tetap tercatat sebagai Guru Privat di SMA Negeri 14 Kabupaten Tangerang dan belum menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dirindukannya. Kini, Adi punya tekad membangun prestasi olahraga Hockey di Banten.

"Dulu saya harus menunggu bertahun-tahun untuk memiliki sttik. Sekarang, saya ingin membangun olahraga hockey di Tangerang lewat stik yang saya miliki saat ini," tutupnya.