Sukses


Siapa Lebih Hebat, Barcelona 2008 - 2009 atau 2014 - 2015 ?

Bola.com, Jakarta - Barcelona mengakhiri musim 2014-2015 sebagai juara di tiga ajang, yaitu Liga Champions, Primera Division La Liga, dan Copa del Rey. Dengan begitu, Barcelona menjadi tim pertama yang mengawinkan dua gelar domestik dan satu trofi Liga Champions. Sebelumnya, Barcelona meraih prestasi ini pada 2008-2009.

Tim Barcelona pada 2009 berbeda dari skuad saat ini. Pada 2009, Barcelona ditangani Josep "Pep" Guardiola dan masih diperkuat Carles Puyol, sementara saat ini Barcelona ditangani Luis Enrique dan tak lagi diperkuat Puyol. Puyol gantung sepatu pada Juli 2014. 

Selain itu, Barcelona era ini juga berbeda dalam sejumlah hal lain dibanding Barcelona era 2009. Apa saja perbedaan-perbedaan itu? Simak ulasannya berikut ini. 

Barcelona 2008 - 2009

Langkah berani dilakukan Pep Guardiola pada musim pertama sebagai pelatih tim senior Barcelona. Pelatih asal Spanyol itu memutuskan membuang tiga pemain bintang Barca, yakni Deco, Ronaldinho, dan Gianluca Zambrotta.

Di bawah Guardiola, gaya permainan khas Blaugrana, yakni Tiki-taka menjadi semakin populer. Tiki taka sejatinya adalah turunan total football, gaya permainan super-ofensif yang jadi ciri khas Timnas Belanda era 1970-an.

Dalam total football, semua pemain terus bergerak, membentuk segitiga-segitiga kecil agar bola bisa terus diumpan. Saat satu pemain meninggalkan posisinya untuk menyerang, pemain lain mengisi posisi tersebut. Begitu seterusnya sehingga organisasi permainan tetap terjaga.

Dalam formasi yang amat lentur ini, tak ada pemain yang punya posisi khusus. Masing-masing bisa menjadi bek, gelandang maupun penyerang dengan efektif. Ciri ini masih terlihat dalam permainan timnas Spanyol dan Barcelona.

Formasi 4-3-3 menjadi andalan Guardiola di masa jayanya. Kunci utama permainan Tiki Taka Barca era Guardiola terletak pada kerja sama duo gelandang, Xavi Hernandez dan Andres Iniesta.

Ya, Kekuatan utama tiki taka adalah para gelandangnya. Mereka harus punya karakter kreatif, mampu mengambil keputusan dengan cepat dan mengumpan dengan akurat, serta pergerakan tanpa bola yang tak kenal lelah.

 

Di lini serang, Barca memiliki trio Lionel Messi, Samuel Eto'o, dan Thierry Henry yang produktivitas mencetak golnya tak perlu diragukan lagi. Kombinasi ketiganya menciptakan 100 gol bagi El Barca.

Satu-satunya kelemahan Barca kala itu adalah di lini pertahanan. Saat itu, Yaya Toure dipaksakan bermain sebagai bek tengah, padahal pemain asal Pantai Gading itu sejatinya adalah gelandang serang. Hasilnya, dari 38 laga La Liga, Blaugrana kebobolan 35 gol.


Skuad Musim 2014 - 2015

Di bawah asuhan Luis Enrique, Barcelona tetap memertahankan pakem 4-3-3. Bedanya, Blaugrana kini sudah hampir melupakan gaya Tiki Taka. Raksasa asal Catalunya bermain lebih dinamis dengan mengandalkan kombinasi umpan panjang dan pendek.

Roh permainan Barca kini dikendalikan oleh duet Andres Iniesta dan Ivan Rakitic. Berbeda dengan di masa Guardiola, duo gelandang tengah Barca kini tak lagi mengandalkan umpan-umpan pendek.

Mereka juga seringkali turun ke bidang pertahanan sendiri untuk menjemput bola dan kemudian melepaskan umpan panjang untuk melakukan serangan balik.

Meski jarang menghadirkan umpan terobosan matang, keduanya punya kemampuan membuka ruang dan melepaskan tembakan keras dari jarak jauh.

Neymar (kanan) terlihat menari bersama Dani Alves usai memastikan juara di Final Liga Champions, Olympic Stadium, Berlin, Minggu (7/6/2015). Barcelona mengalahkan Juventus dengan skor 3-1. (AFP Photo/ Lluis Gene)

Musim ini, Iniesta menciptakan 89,9 persen umpan yang berhasil dan enam assist. Sementara, Rakitic musim ini menciptakan delapan gol dan assist. Statistik umpannya yang berhasil diterima oleh kawan mencapai 90,2 persen.

Di lini pertahanan, skuat Barca besutan Luis Enrique lebih lengkap dibandingkan pada masa Guardiola. Pep kerap menduetkan Gerard Pique dan Yaya Toure di lini pertahanan. Padahal, Toure memiliki posisi asli sebagai gelandang serang. Hal itu terpaksa dilakukan Pep karena Barca kala itu kekurangan stok bek.

Akan tetapi, Barca besutan Enrique memiliki bek yang berlimpah. Pelatih berdarah Spanyol itu musim ini kerap memasang duet Gerard Pique di jantung pertahanan. Jika salah satunya mengalami cedera, Enrique masih memiliki Javier Mascherano dan Thomas Vermaelen yang tak kalah hebatnya.

Sama seperti di zaman Guardiola, Barcelona era ini juga mengandalkan tiga pemain di lini depan. Saat ini, lini depan Barcelona diisi tga penyerang-penyerang berkualitas individu di atas rata-rata, yaitu Lionel Messi, Luis Suarez, dan Neymar. Tiga pemain ini biasa dikenal dengaan sebutan trio MSN (Messi, Suarez, Neymar).

Jadi, secara keseluruhan Barca saat ini lebih baik dari sisi permainan dan skuat. Lantas, bagaimana menurut Anda?

 Ketiga pemain ini punya kecepatan, kemampuan mengontrol bola di atas rata-rata, kemampuan melewati lawan, dan kemampuan penetrasi dan melepaskan tembakan titis. Dari tiga pemain ini, Barcelona mendapatkan 114 gol sepanjang musim 2014-2015 di berbagai ajang.

Baca Juga:

Barcelona Buat Sejarah Raih Dua Kali Treble Winners

Tampil Dominan, Kunci Sukses Barcelona Kandaskan Juventus

Barcelona Juara, Madrid Jadi Bulan-Bulanan Para Netizen

 

Video Populer

Foto Populer