Sukses


3 Alasan Real Madrid Memilih Zinedine Zidane Dibandingkan Jose Mourinho

Jakarta Turun naiknya performa Real Madrid membuat Santiago Solari ditendang dari kursi pelatih. Pemecatan itu membuat Zinedine Zidane kembali ditunjuk sebagai pelatih kepala.

Baru sembilan bulan yang lalu Zidane mengundurkan diri setelah memimpin Real Madrid memenangkan trofi Liga Champions ketiga berturut-turut. Setelah itu, datang Julen Lopetegui menggantikan posisi Zidane.

Namun, Lopetegui tidak lama bertugas di Santiago Bernabeu. November 2018, ia dipecat dan posisinya digantikan oleh Solari.

Akan tetapi, Solari juga bernasib seperti Lopetegui. Ia diberhentikan usai kekalahan beruntun dari Barcelona dan Real Madrid ditaklukkan oleh Ajax Amsterdam1-4 pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions di Santiago Bernabeu, Rabu (6/3/2019) pekan lalu.

Hasil itu membuat Real Madrid tersingkir dari Copa del Rey dan Liga Champions. Tak hanya itu, Sergio Ramos dan kolega kini tertinggal 12 poin dari Barcelona di puncak klasemen Liga Spanyol.

Kabar Solari akan dipecat Real Madrid telah berhembus sebelum laga melawan Real Valladolid pada akhir pekan lalu. Saat itu, muncul nama Jose Mourinho sebagai kandidat kuat pengganti Solari.

Tapi, Senin (11/3/2019) malam waktu setempat, Real Madrid secara mengejutkan mengumumkan Zidane sebagai pelatih baru. Juru strategi asal Prancis itu dikontrak hingga Juni 2022.

Berikut 3 alasan Real Madrid lebih memilih Zidane ketimbang Mourinho seperti dikutip dari As:

Saksikan siaran langsung pertandingan-pertandingan Premier League, La Liga, Ligue 1, dan Liga Europa di sini.

2 dari 4 halaman

Liga Champions

Real Madrid mengidam-idamkan Liga Champions lebih dari trofi lainnya. Jadi tidak mengejutkan jika raksasa Spanyol tersebut kembali menunjuk Zidane sebagai pelatih.

Sebab, Zidane memenangkan tiga trofi Liga Champions saat melatih Madrid selama 2,5 musim. Hebatnya, ketiga trofi bergengsi itu dimenangkan secara beruntun, yakni 2016-2018.

Dominasi itu berakhir di musim ini. Karena itu, kembali Zidane diharapkan dapat memberikan trofi Liga Champions ke-14 pada musim 2019-2020.

Lalu bagaimana dengan Jose Mourinho. Ia mengangkat trofi Liga Champions dua kali, yakni bersama Porto di 2004 dan dengan Inter Milan pada 2010.

Tetapi selama tiga musim melatih Real Madrid, Mourinho gagal memberikan trofi bergengsi itu. Ia hanya membawa Los Blancos sampai semifinal.

3 dari 4 halaman

Ditolak Pemain

Jose Mourinho memberikan trofi Liga Spanyol yang sensasional pada 2011-2012. Saat itu, Real Madrid menjadi juara dengan memecahkan banyak rekor.

Tetapi, selama tiga musim melatih Real Madrid, Mourinho beberapa kali berselisih dengan pemain senior. Salah satunya ikon klub, Iker Casillas. Mourinho maraih kepada Casillas karena persahabatannya dengan sejumlah pemain Barcelona.

Casillas memang sudah lama meninggalkan Real Madrid. Tetapi, masih ada Sergio Ramos yang menjadi tokoh berpengaruh di Santiago Bernabeu.

Sang kapten mengancam akan pergi jika manajemen klub menunjuk Mourinho untuk kali kedua sebagai pelatih klub. Hierarki klub sempat terpecah terkait Mourinho.

Mereka akhirnya mengambil keputusan menunjuk Zidane ketimbang Mourinho sebagai pengganti Solari.

4 dari 4 halaman

Koneksi Prancis

Kembalinya Zidane sebagai pelatih Real Madrid memicu rumor siapa pemain anyar yang akan diboyong ke Santiago Bernabeu. Seperti diketahui, Real Madrid dikabarkan tertarik kepada bintang muda Paris Saint-Germain (PSG) Kylian Mbappe.

Presiden Real Madrid Florentino Perez berpikir dengan menunjuk Zidane, klub bisa mendapatkan Mbappe. "Dia orang Prancis. Mungkin dia bisa melakukan sesuati," kata Perez soal peluang mendapatkan Mbappe.

Tak hanya Mbappe, kehadiran Zidane juga bisa menghadirkan sejumlah pemain bintang. Salah satunya dalah winger Chelsea, Eden Hazard.

Sementara jika menujuk Jose Mourinho, Real Madrid sepertinya sulit mendatangkan pemain bintang yang merupakan sudah tradisi. Apalagi saat masih di Manchester United, Mourinho kerap berselisih dengan dewan klub terkait target transfer.

Video Populer

Foto Populer