Sukses


5 Pemain Beken yang Jadi Korban Status Lionel Messi sebagai Anak Emas di Barcelona

Bola.com, Jakarta - Lionel Messi merupakan salah satu pemain terbaik dunia pada generasi sekarang ini. Ia mempunyai karier yang amat sukses di Barcelona.

Messi telah memenangkan banyak trofi bersama Barcelona. Kapten Timnas Argentina itu sudan membantu Blaugrana memenangkan 33 trofi dalam sepanjang kariernya.

Tidak ada keraguan tentang kualitas Lionel Messi di atas lapangan. Pemain berusia 33 tahun itu selalu menunjukkan aksi-aksi brilian di depan gawang lawan.

Karena itu, bermain bersama Messi bisa dibilang menjadi impian bagi kebanyakan pemain bola. Namun, untuk bersanding dengan kapten timnas Argentina itu tentu bukanlah perkara mudah.

Barcelona sudah cukup banyak mendatangkan pemain kelas dunia untuk berkolaborasi dengan Messi. Namun, tidak sedikit dari mereka yang menemui kegagalan di Camp Nou.

Berikut ini pemain-pemain hebat yang kariernya tidak sukses ketika bersanding dengan Lionel Messi di Barcelona versi situs Everythingbarca.

Video

2 dari 6 halaman

Zlatan Ibrahimovic

Zlatan Ibrahimovic bergabung dengan Barcelona pada tahun 2009. Namun, karier mantan pemain PSG itu mengalami kemunduran gara-gara Lionel Messi dan Josep Guardiola.

Sebagai striker sentral, Ibrahimovic dimainkan sebagai penyerang sayap di Barcelona. Guardiola melakukan hal itu untuk mengakomodasi hasrat Lionel Messi yang ingin menjadi penyerang tengah.

Pemain internasional Swedia itu hanya bertahan selama satu musim di Camp Nou dan tak lama kemudian dipinjamkan ke AC Milan pada musim 2010-2011. Ibrahimovic juga mengecam Guardiola karena tidak memainkannya di posisi aslinya.

3 dari 6 halaman

Alexis Sanchez

Alexis Sanchez menunjukkan performa yang menawan di Udinese. Hal itulah yang membawa Sanchez ke Barcelona pada musim 2011-2012.

Namun, Sanchez tidak mendapat peran yang penting di Camp Nou. Meski punya skill yang luar biasa, pemain asal Chile itu selalu berada di bawah bayang-bayang Messi.

Sanchez memenangkan enam trofi selama bermain di Barcelona. Ia pun kemudian hengkang ke Arsenal pada tahun 2014.

4 dari 6 halaman

Philippe Coutinho

Philippe Coutinho tidak menjadi pemain utama di Barcelona. Pemain Brasil itu memiliki peran mengkreasi serangan dan mengatur kecepatan untuk Liverpool, namun di Camp Nou, peran itu dijalankan Lionel Messi.

Sebaliknya, Coutinho dituntut untuk berkontribusi dalam bertahan. Selain itu, ia juga tidak menguasai bola cukup banyak seperti yang dilakukan sebelumnya.

Gaya permainan yang mirip antara Messi dan Coutinho menjadi alasan utama mengapa mantan gelandang Inter itu gagal memberikan dampak yang signifikan di Barcelona. Namun, nasibnya bisa saja berubah di bawah asuhan Ronald Koeman. Ia mulai kembali dipercaya menjadi pemain inti.

5 dari 6 halaman

Samuel Eto'o

Selama lima musim di Camp Nou, Samuel Eto'o berhasil memberikan impak untuk Barcelona dengan menorehkan 130 gol dari 199 penampilannya. Pemain asal Kamerun itu berhasil mempersembahkan delapan gelar untuk El Barca, termasuk tiga juara La Liga, dan dua trofi Liga Champions.

Samuel Eto'o sempat melanglang buana bersama klub Spanyol saat belum berseragam Barcelona. Kala itu dirinya memperkuat Leganes, Espanyol, Mallorca, hingga Real Madrid.

Masa indahnya di Barcelona berakhir setelah Pep Guardiola didapuk sebagai pelatih. Sang mentor baru ingin memunculkan Lionel Messi sebagai ikon utama lini depan Tim Catalan. Striker asal Kamerun itu dipaksa minggir dijual ke Inter Milan, semusim setelah membantu Barcelona memenangi Liga Champions.

Messi secara pribadi sejatinya ingin menimba ilmu dari Samuel, yang notabene striker top pada masanya. Namun, kesempatannya bermain bareng dalam waktu yang lama tak kesampaian karena Pep tak ingin sang bomber ada di tim.

 

6 dari 6 halaman

Antoine Griezmann

Antoine Griezmann didatangkan Barcelona dari Atletico Madrid pada musim panas 2019 dengan tujuan menambah daya dobrak. Ia diharapkan bisa berkolaborasi dengan apik dengan Lionel Messi.

Siapa sangka penyerang asal Prancis permainannya justru mati kartu di tim barunya. Antoine Griezmann kesulitan unjuk ketajaman ketika harus mengalah bermain di posisi sayap untuk mengakomodir duo tajam lainnya, Lionel Messi dan Luis Suarez.

Saat Suarez cedera, ia tak bergeser posisi. Messi yang lebih diprioritaskan bermain sebagai penyerang tengah. Ia hanya mencetak sembilan gol musim lalu. Sebuah pencapaian yang amat minimalis.

Beruntung, Ronald Koeman datang. Ia memilih mendepak Suarez, untuk membantu Antoine Griezmann menemukan permainan terbaiknya. Musim 2020-2021 bakal jadi ujian sesungguhnya bagi Antoine Griezmann, apakah ia bisa tokcer bermain bareng Messi Si Anak Emas di Barcelona.

Sumber: Everythingbarca

Video Populer

Foto Populer