5 Calon Pengganti Carlo Ancelotti di Real Madrid: Xabi Alonso Paling Mendekati Kenyataan

Penggemar Liverpool dengan cepat mengingatkan semua orang bahwa Jurgen Klopp sudah benar-benar kehabisan antusiasme terhadap manajemen sepak bola musim lalu ketika ia mengumumkan cuti panjang.

Ia telah mengambil peran baru sebagai Kepala Sepak Bola Global Red Bull, rumor menunjukkan Los Blancos berencana untuk menghubungi pelatih asal Jerman itu.

Bukan tidak mungkin 'The Normal One' akan kembali secara mengejutkan. Bagaimanapun, ia hanya bertahan beberapa bulan setelah masa jabatannya di Borussia Dortmund untuk menduduki kursi panas Anfield.

Namun mengingat ia masih sangat awal dalam petualangan baru, tampaknya tidak mungkin ia menerima tawaran untuk pindah ke ibu kota Spanyol.

Dalam dua setengah musim pertamanya, Zinedine Zidane menjadi pelatih pertama yang memenangkan Liga Champions tiga kali berturut-turut, memenangkan Piala Super dan Piala Dunia Antarklub masing-masing dua kali, serta satu gelar La Liga dan satu Supercopa de Espana.

Keberhasilannya membuat pelatih asal Prancis itu dinobatkan sebagai Pelatih Pria Terbaik FIFA pada tahun 2017.

Ia mengundurkan diri pada tahun 2018 sebelum kembali pada tahun 2021 untuk menambah gelar La Liga dan Supercopa de Espana, mengakhiri masa jabatan manajerial yang membuatnya memenangkan 66 persen dari 301 pertandingannya.

Mungkinkah sejarah terulang untuk ketiga kalinya musim panas mendatang? Para pecinta sepak bola akan berharap demikian.

Gaya bermain yang keras, ditambah dengan keyakinan yang ditanamkan Andoni Iraola kepada para pemainnya, menjadi resep sukses di Vitality Stadium saat Bournemouth mencapai perolehan poin tertinggi mereka di Liga Inggris terakhir kali, melampaui kecemerlangan mantan manajer Eddie Howe.

Tidak diketahui seberapa baik pelatih asal Spanyol itu dapat bekerja dengan anggaran transfer yang lebih besar, saat ini ia menjadi salah satu favorit bandar judi untuk menggantikan Ancelotti.

Mungkin tampak sedikit berisiko mengingat betapa tidak berpengalamannya mantan bos Rayo Vallecano itu, tetapi beberapa hal menarik dari musim ini membuktikan seberapa baik ia mengatur timnya, terlepas dari cedera dan kendala.

Simone Inzaghi adalah manajer yang sudah teruji dan berpengalaman di level tertinggi, jadi masuk akal jika mereka yang mengelola Real Madrid melihat pentingnya merekrut pelatih asal Italia itu dari Inter Milan.

Ia memenangkan Serie A pada musim 2023/24, hanya 12 bulan setelah membawa Nerazzurri ke final Liga Champions.

Sebagai manajer yang mengatur momen seperti halnya ia mengawasi pertandingan, Inzaghi telah membangun reputasi sebagai salah satu pemikir yang paling adaptif secara taktis dalam sepak bola.

Hal ini sangat cocok untuk Los Blancos, karena mereka sering kali selalu menemukan cara untuk memenangkan hadiah terbesar, tidak peduli bagaimana performa mereka. Dari semua manajer dalam daftar ini, pilihan ini adalah yang paling masuk akal.

Dalam 88 pertandingan Bundesliga sebagai dalang Bayer Leverkusen, mantan gelandang Real Madrid Xabi Alonso hanya merasakan kekalahan sembilan kali, termasuk saat memimpin tim meraih gelar liga Jerman yang tak terkalahkan musim

Satu-satunya kekalahan mereka di semua kompetisi terjadi di final Liga Europa melawan Atalanta.

Alonso mengenal Bernabeu seperti punggung tangannya, dan ketika orang-orang mulai melihat taktik dan prinsipnya sebagai hal yang sangat cocok untuk kekosongan kursi klub, menjadi jelas bahwa bukan hanya kemampuan melatihnya yang selaras dengan visi Real. Selera gaya dan sikapnya yang tenang juga sesuai dengan kriteria tersebut.

Sumber: Givemesport