Wawancara Guntur Utomo: Hilangnya Kompetisi Pengaruhi Pemain

oleh Sisbrianto Guntar diperbarui 02 Jul 2015, 13:25 WIB
MENURUN - Guntur Cahyo Utomo menilai tidak adanya kompetisi akan menurunkan kondisi fisik dan mental pemain muda Indonesia. (Bola.com/Arief Bagus)

Bola.com, Jakarta - Kisruh sepakbola Tanah Air turut menyeret terhentinya kompetisi profesional. Kondisi ini ternyata berpengaruh terhadap mental pesepakbola muda Indonesia. Pendapat ini disampaikan oleh Pelatih Mental Timnas U-19 yang berlaga di Piala AFC Myanmar, Guntur Cahyo Utomo.

Berikut kutipan wawancara Bola.com bersama Guntur yang ditemui di bilangan Senayan, Jakarta, Rabu (1/7):

Advertisement

Apa kesibukan sekarang?
Saya masih menjadi dosen tamu sejumlah universitas di Yogyakarta. Selain itu, kalau di persepakbolaan, saya juga terlibat di tim PORDA Jateng.

Masih melakukan kontak dengan penggawa Timnas U-19?
Ya, masih. Beberapa dari mereka kan ada yg berkuliah di Yogyakarta. Kadang mereka suka mengunjungi saya.

Bagaimana tanggapan soal kompetisi yang tak berputar saat ini? Adakah efek psikis bagi pemain?
Ada. Seperti kita biasa main play station (PS) saja. Kalau setiap hari main, terus PS nya diambil, kan ada sesuatu yang hilang. Dari aspek kebiasaan, tentu akan ada yang kosong. Untuk ke depannya, ada potensi untuk mengganggu psikis pemain.

Pemain akhirnya memutuskan untuk main Tarkam, apa ada pengaruh?
Kalau secara psikis mungkin tidak terlalu berpengaruh. Tapi jika untuk sepakbola jelas berpengaruh.

Masalah di tarkam itu level permainannya yang rendah, tidak terukur, secara taktik pun tidak disiapkan dengan bagus. Sehingga tidak akan menimbulkan perkembangan bagi pemain. Tarkam levelnya lebih rendah dari kompetisi biasanya. Level pemain juga tidak akan meningkat.

Apakah pandangan Anda soal nihilnya kompetisi sepakbola nasional saat ini?
Hilangnya kompetisi akan secara signifikan mempengaruhi level permainan pemain. Jika mereka tidak bertanding, level permainan, kondisi fisik, kemampuan teknikal, serta psikis akan turun.

Tidak akan ada perkembangan, karena sepakbola bukan hanya sekadar hiburan. Sepakbola juga merupakan alat evaluasi bagi semua orang yang terlibat. Mulai dari pelatih, pemain, manajemen, hingga federasi. Oleh karena itu saya menekankan perlunya kompetisi bagi pemain.

Baca Juga:

Bek Asing Persebaya Kerasan di Indonesia

Feature : Yusuf Ekodono, Kisah Perjuangan Eks Striker Persebaya

Manajemen Persebaya Mempersilakan Pemain Ikut Tarkam