Bola.com, Tuban - Ada 22 tim yang hadir dalam workshop Piala Kemerdekaan di Jakarta, 2-3 Juli. Dalam pertemuan itu, sebanyak 20 klub yang menandatangani pakta integritas sekaligus menyatakan keikutsertaannya di turnamen yang digagas oleh Tim Transisi ini.
Salah satu tim asal Jatim yang memastikan diri ikut dalam turnamen ini adalah Persatu Tuban. Tim berjulukan Laskar Ronggolawe itu memilih untuk tetap ikut turnamen ini karena kebutuhan kompetisi untuk tim.
Manajer Persatu Tuban, Fahmi Fikroni, mengungkapkan klub memutuskan jadi kontestan Piala Kemerdekaan karena desakan elemen tim. Pria yang akrab disapa Roni itu menyebutkan, ada desakan kuat dari pemain, suporter, dan sponsor agar Persatu ambil bagian di turnamen tersebut.
Alasan itu pula yang dijadikan dasar oleh Roni turun di turnamen ini kendati timnya terancam sanksi dari PSSI.
"Bukannya kami tidak takut disanksi PSSI. Tapi, kami butuh tampil di turnamen ini. Kami sangat respek terhadap PSSI, karena itu kami akan menjabarkan alasan ikut di Piala Kemerdekaan jika PSSI memanggil kami," jelas Roni.
Roni menyebutkan alasan Persatu harus mengikuti turnamen ini untuk mempertanggungjawabkan dana sebesar Rp 800 juta yang digelontorkan sponsor mereka selama persiapan lalu. Begitu juga pemain yang membutuhkan penghasilan sekaligus memenuhi keinginan pemain yang sangat antusias. Maklum, sebagai tim promosi di Divisi Utama, pemain Persatu butuh panggung untuk memenuhi keinginan mereka.
"Suporter juga terus meminta kami untuk ikut di Piala Kemerdekaan. Karena itu pula kami harus mendengar aspirasi mereka. Karena tanpa suporter, kami bukan siapa-siapa," jelas Roni.
Untuk itu, Roni meminta PSSI agar mempertimbangkan banyak hal sebelum menjatuhkan sanksi bagi klub anggotanya yang ambil bagian di turnamen tersebut. "Kami mohon PSSI melihat dasar keputusan kami ini sebelum menjatuhkan keputusan," tuturnya.
Selain Persatu, Persinga Ngawi, Persebo Bondowoso, Madura Utama, Persekap Pasuruan, dan PSM Madiun disebut juga memutuskan jadi kontestan Piala Kemerdekaan garapan Tim Transisi.
Baca Juga :
Klaim Anti Match Fixing, Piala Kemerdekaan Gandeng KPK
Menpora Gelar Piala Kemerdekaan, Ini Kata Mantan Penggawa Timnas