CEO Arema Cronus Ungkap Kenangan Manis dengan Warga Solo

oleh Gatot Susetyo diperbarui 08 Okt 2015, 16:00 WIB
Iwan Budianto berharap ia tetap mendapat dukungan dari warga Solo, seperti saat ia menjadi manajer Persik Kediri di Liga Indonesia 2006. (Bola.com/Kevin Setiawan)

Bola.com, Malang- Kota Solo bagi CEO Arema Cronus, Iwan Budianto, penuh dengan kenangan indah. Kota batik dan budaya yang kaya kuliner ini jadi saksi sejarah perjalanan karier Iwan di pentas sepak bola profesional Indonesia.

Pada Minggu (11/10/2015), Iwan kembali ke Solo untuk mendampingi tim sekaligus memotivasi Fabiano Beltrame dkk. menghadapi Sriwijaya FC pada leg kedua semifinal Piala Presiden.

Advertisement

Ketika masih menjabat Manajer Tim Persik Kediri, Iwan pernah merasakan betapa indah memori tahun 2006 saat Cristian Gonzales dkk. berjuang merebut mahkota juara Liga Indonesia. Saat itu, hampir sebulan Iwan dan pasukannya tinggal dan bercengkerama dengan warga sekitar untuk meminta doa restu dan dukungan bagi Persik yang menjalani pertandingan mulai babak delapan besar hingga final melawan PSIS Semarang.

“Saya masih ingat betul bagaimana keakraban kami dengan publik Solo. Tak terasa memori itu sudah sembilan tahun berlalu. Saat itu, manajemen dan para pemain selalu berbagi dengan warga sekitar tempat kami menginap. Sebelum bertanding, anak-anak sering menemui mereka dan membagi nasi bungkus kepada bapak-bapak tukang becak yang sering mengantar pemain pelesir di Kota Solo. Setelah main dan menang, mereka juga bagi-bagi bonus,” ungkap menantu mantan Walikota Kediri, H.A. Maschut ini.

Yang membuat Iwan terenyuh, kedekatan itu memuncak kala Persik merebut gelar dari tangan PSIS pada partai final yang dramatis dan menegangkan. “Meski Persik bukan dari Jateng, warga malah antusias mendukung kami. Warga sekitar hotel, terutama tukang becak ikut masuk hotel untuk memberi selamat kepada kami. Kami juga dapat dukungan dari teman-teman Pasoepati secara total. Bahkan mereka juga yang ikut membantu pemain bagi-bagi sembako saat itu,” tutur Iwan Budianto.

Saat menghadapi Sriwijaya FC nanti, Iwan tetap berharap warga Kota Solo belum melupakan dirinya. Secara pribadi Iwan ingin memori indah sembilan tahun lalu masih berpihak pada Arema Cronus, seperti pernah dirasakan Persik Kediri.

“Saya berdoa dan berharap Kota Solo masih seperti dulu. Solo tetap punya berkah bagi saya dan Arema. Kami bisa menang dan lolos ke final Piala Presiden. Setelah Persik juara 2006, kami juga sempat memakai Stadion Manahan sebagai homebase di Liga Champions Asia karena Stadion Brawijaya Kediri tak lolos verifikasi AFC,” kenang Iwan Budianto.

Baca Juga: 

Arema Boyong 20 Pemain ke Solo Naik Kereta Api

Foto: Arema Matangkan Strategi Jelang Laga Penentu

Jual 22 Ribu Tiket, Duel Sriwijaya vs Arema Didominasi Aremania?