Bakal Panas, 2.200 Personel Amankan Laga Klub Andik Vermansah

oleh Aning Jati diperbarui 11 Des 2015, 16:55 WIB
Pertarungan Andik Vermansah (Selangor FA) melawan Kedah FA di final Piala Malaysia diprediksi berjalan panas. (Facebook)

Bola.com, Jakarta - Kericuhan yang terjadi di Stadion Shah Alam, Selangor, kala timnas Malaysia menjamu Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2018 Grup A Zona Asia berdampak terhadap prosedur pengamanan penyelenggaraan pertandingan di Negeri Jiran.

Pemerintah melalui Komisi Olahraga Malaysia sudah memberi peringatan kepada Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) agar kejadian yang mengakibatkan FAM disanksi FIFA itu tidak terulang lagi. 

Partai final Piala Malaysia 2015 jadi sorotan karena laga itu jadi pertandingan "besar" pertama selepas peringatan pemerintah itu turun. Tak mau kecolongan, aparat keamanan bersiaga penuh di seputar Stadion Shah Alam, sebelum, selama, dan sesudah pertandingan yang dimainkan pada Sabtu (12/12/2015) malam waktu setempat.

Sinyal duel yang mempertemukan Selangor FA versus Kedah FA bakal berjalan panas sudah muncul sejak Kamis (10/12/2015). Kericuhan yang diwarnai protes terjadi saat suporter Selangor FA, yang bertindak sebagai tuan rumah, kesulitan mendapatkan tiket. Sebanyak 70 ribu tiket yang dijual dikabarkan ludes dalam hitungan beberapa jam saja.

Advertisement

Seperti dikutip di situs kantor berita Malaysia, Bernama, aparat keamanan setempat menyiagakan sebanyak 2.200 personel untuk menjaga ketertiban di sekitar stadion. Untuk pertama kalinya pula, kepolisian menyiagakan anjing K9 sebanyak enam ekor untuk memperketat keamanan di setiap pintu masuk utama stadion.

"Kami akan memperketat keamanan di setiap pintu masuk dan area parkir. Akan ada pemisahan pintu masuk bagi kedua kelompok suporter dan daftar barang-barang yang dilarang dibawa masuk ke stadion," kata Shafien Mamat, kepala kepolisian Shah Alam.

Barang yang dilarang dibawa ke dalam stadion adalah kembang api, senjata, botol plastik, dan helm. "Fans harus diperingatkan agar tidak membuat keributan atau melakukan provokasi selama final Piala Malaysia," imbuh Mamat.

Final Piala Malaysia 2015 tidak hanya jadi perhatian publik Negeri Jiran karena mempertemukan dua musuh bebuyutan. Pencinta sepak bola Indonesia juga mengikuti perkembangannya lantaran keberadaan Andik Vermansah di kubu Selangor FA.

Andik diharapkan mampu mengukir prestasi layaknya Bambang Pamungkas dan Elie Aiboy yang sukses berkontribusi dengan menghadirkan gelar juara Piala Malaysia 2005, juga bersama Selangor FA. Bahkan, prestasi itu jadi yang terakhir.

Tiga tahun setelah kesuksesan itu Selangor FA pernah tampil di final Piala Malaysia lagi. Akan tetapi, mereka ditundukkan Kedah FA dengan skor 2-3. Kini, kesempatan untuk membalas dendam sekaligus merebut juara sudah terbuka.

 

Simak berita hot mengenai kemungkinan pindahnya Cristiano Ronaldo ke Barcelona di sini