Manny Pacquiao Ungkap Impian Terbesarnya di Pertarungan Terakhir

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 13 Jan 2016, 08:01 WIB
Petinju Filipina, Manny Pacquiao, bertekad memukul knockout (KO) lawannya, Timothy Bradley, pada pertarungan penutup karier, 9 April 2016. (bola.com)

Bola.com, Jakarta
Petinju Filipina, Manny Pacquiao, bertekad memukul knockout (KO) lawannya, Timothy Bradley, pada pertarungan penutup kariernya, 9 April 2016.

“Saya akan berusaha menang KO pada pertandingan itu. Saya tak berkata sedang memprediksi pertarungan itu. Tetapi, saya akan berusaha melakukan yang terbaik, jadi orang-orang bisa menikmati pertarungan terakhir saya,” kata Pacquiao, seperti dilansir IBTimes, Selasa (12/1/2016).

Advertisement

Pada wawancara yang sama, Pacquiao mengaku tak mengkhawatirkan ancaman Bradley. Pac-Man mengklaim telah mengetahui gaya petinju Amerika Serikat tersebut. Baginya, Bradley masih petinju yang sama seperti yang dihadapinya dua kali sebelumnya. Padahal Bradley kini telah digembleng oleh pelatih anyar, Teddy Atlas.

Kombinasi Atlas dan Bradley menghasilkan kemenangan KO sensasional di ronde kesembilan kontra Brandon Rios, yang juga pernah dihadapi Pac-Man.

Saat pertarungan pertama melawan Bradley pada 2012, Pacquiao menelan kekalahan. Namun, dia mampu membalas dengan merebut kemenangan pada pertarungan kedua, pada dua tahun lalu.

Namun, misi Pacquiao memukul KO Bradley diprediksi tak akan mudah terwujud. Rekam jejak menunjukkan dalam enam tahun terakhir Pac-Man tak pernah menang KO. Kemengan KO terakhirnya terjadi pada 2009, melawan Miguel Cotto.

Sejak itu, Pacquiao tujuh kali memenangi pertarungan lewat keputusan mutlak atau menang dengan split decision. Dia juga kalah tiga kali, yaitu kontra Mayweather, Juan Manuel Marquez, dan Bradley.

Pada keterangan sebelumnya, Pac Man menegaskan pertarungan kontra Bradley bakal menjadi yang terakhir. Setelah itu dia akan gantung sarung tinju dan fokus berkarier di kancah politik Filipina.