Irsyad Maulana Kecewa Gagal Hadapi Arema di Final PJS

oleh Iwan Setiawan diperbarui 21 Jan 2016, 09:30 WIB
Pemain sayap Semen Padang, Irsyad Maulana, lebih suka bila berhadapan dengan Arema Cronus di final Piala Jenderal Sudirman. (Bola.com/Kevin Setiawan)

Bola.com, Padang - Gagalnya Arema Cronus melaju ke final Piala Jenderal Sudirman (PJS) tidak hanya membuat publik Malang bersedih. Tetapi, membuat Irsyad Maulana kecewa.

Pemain sayap Semen Padang berusia 22 tahun ini berhasrat bisa melawan Arema di final PJS karena Semen Padang sudah memastikan diri lebih dulu ke partai final.

Irsyad ingin berduel dengan Singo Edan karena dua hal. Pertama, Arema adalah mantan klubnya. Yang kedua, kekuatan Arema dipandangnya lebih menakutkan ketimbang Mitra Kukar sehingga lawan Arema lebih menantang.

"Saya bukan ingin balas dendam sehingga ingin melawan Arema. Tapi, karena Arema lebih mentereng saja," kata pemain lulusan Pelita Jaya U-21 itu.

Irsyad memang sempat dua musim di Arema 2013 dan 2014. Singo Edan juga merupakan klub profesional pertama yang dibelanya.
Namun, di akhir musim 2014 dia mulai jarang dapat kesempatan bermain. Di satu sisi, Irsyad juga punya keinginan bermain di klub kampung halaman agar lebih dekat dengan keluarganya di Padang. Alhasil, sejak tahun 2015 Irsyad berkostum Semen Padang.

Advertisement

Di ajang PJS, penampilan Irsyad terbilang cukup apik. Dia sudah mengemas tiga gol di ajang ini dan semua gol itu berkat tendangan kerasnya. "Saya latihan lebih keras selama di Padang demi dapat kesempatan main. Alhamdulillah mendapat kepercayaan dari pelatih," katanya.

Kini karena Mitra Kukar yang akan dihadapi di final, Irsyad mencoba menjaga semangatnya karena dia ingin memberikan gelar perdana kepada Semen Padang. "Meski lebih senang kalau melawan Arema, di final nanti motivasi saya ingin memberikan gelar juara," tegasnya.

Semen Padang lolos ke final dengan mengalahkan Pusamania Borneo FC sementara Arema Cronus, yang digadang-gadang Irsyad Maulana ke final, kandas di tangan Mitra Kukar.