Dianggap Sudah Uzur, Hilton dan Beto Bungkam Kritik dengan Gol

oleh Riskha Prasetya diperbarui 19 Mar 2016, 07:00 WIB
Dua striker asing Sriwijaya FC, Hilton Moreira dan Beto Goncalves jadi bintang kemenangan saat mengalahkan Pusamania Borneo FC 3-1 di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kab. Bandung. (Bola.com/Riskha Prasetya)

Bola.com, Bandung - Kebijakan transfer Sriwijaya FC sempat dikritik karena dianggap hanya mengumpulkan pemain tua. Dua pemain yang jadi sasaran kritik itu, yakni Hilton Moreira dan Beto Goncalves yang dinilai sebagian pihak sudah habis usai dibuang klub Liga Malaysia, Penang FA.

Namun, dua striker impor asal Brasil membungkam kritik yang datang dengan penampilan impresif saat mengalahkan Pusamania Borneo FC 3-1 dalam lanjutan grup A Piala Bhayangkara di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kab. Bandung, Jumat (18/3/2016).

Advertisement

Di laga ini, keduanya juga sukses menyumbang masing-masing satu gol. Hilton yang pernah menjadi bagian dari skuad Sriwijaya saat menjuarai kompetisi ISL 2011-2012 membuka kemenangan dengan gol pada menit ke-12. Kerjasamanya dengan Beto sukses mengelabui barisan pertahanan Pesut Etam dan membawa Laskar Wong Kito unggul 1-0 terlebih dulu.

Beto berhasil menambah keunggulan Sriwijaya usai memanfaatkan blunder kiper Pesut Etam, Galih Sudaryono pada menit ke-24. Eks pemain Persipura ini juga turut andil dalam proses gol ketiga Sriwijaya yang dicetak, Bayu Gatra. Umpan matang Beto sukses dimanfaatkan Bayu Gatra dan memperlebar keunggulan menjadi 3-1.

"Saya sudah 2 bulan di Indonesia dan tidak terlibat dalam 2 turnamen yang diadakan di sini seperti Piala Jenderal Sudirman atau Piala Gubernur Kaltim. Namun saya sangat kecewa dengan pemberitaan maupun komentar dari komentator sepakbola di sini yang menyebut saya sudah tidak layak bermain lagi," ungkap Hilton usai pertandingan.

Menurut Hilton, label pemain tua dan sorotan akan kebugaran fisiknya sudah sering ia dengar sebelum memutuskan bergabung dengan tim yang diarsiteki, Benny Dollo. "Banyak yang menganggap keputusan manajemen Sriwijaya salah. Mereka menilai buat apa merekrut pemain yang sudah berusia 30 tahun ke atas. Tapi, hal itu tidak membuat kami patah semangat dan justru menjadi pemicu," jelas Hilton.

Komentar serupa juga diungkapkan Beto. Bersama Hilton, mantan striker Arema Cronus itu bertekad membungkam kritik yang menerpa dengan memperlihatkan penampilan terbaik di lapangan hijau.

"Saya sedih dibilang sudah tua dan terlalu gemuk untuk bergabung di Sriwijaya. Saya sudah bermain bersama Hilton di Liga Malaysia dan kalau ada yang menilai kami gagal, itu karena ada faktor lain. Bersama Sriwijaya kami akan ubah pandangan tersebut," ucapnya.