Bus Menghilang, Sriwijaya Terlantar Jelang Laga Piala Bhayangkara

Bola.com, Bandung - Nasib sial dialami Sriwijaya FC jelang pertandingan perdana penyisihan grup A Piala Bhayangkara melawan Pusamania Borneo FC, Jumat (18/3/2016) sore. Saat akan berangkat menuju Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, para pemain SFC harus menunggu sekian lama karena bus yang akan membawa Asri Akbar dkk. tidak juga muncul.

Hal ini sendiri menimbulkan kegusaran dari tim pelatih SFC yang menganggap hal ini sangat menganggu konsentrasi seluruh pemain Laskar Wong Kito.

"Ini sangat lucu sekali, dua hari terakhir kami latihan pagi tidak ada masalah dan bus standby di hotel. Justru saat pertandingan malah hilang dan saat dikonfirmasi ke LO katanya bus baru mau dicari," keluh asisten pelatih SFC, Hartono Ruslan saat ditemui di Sheo Hotel Bandung, tempat seluruh kontestan grup A menginap.

Menurutnya, keanehan lainnya adalah bus tim lawan, yakni Borneo FC justru sudah tiba sejak pagi hari dan tidak ada masalah.

"Kami sudah berdoa dan mau berangkat ke stadion, tapi harus tertahan karena bus tidak ada. Padahal jarak ke Soreang cukup jauh, dan aneh saat mau pertandingan busnya baru mau dicari oleh panpel, seharusnya sejak pagi hari sudah ada pengecekan sehingga hal seperti ini tidak terjadi," ia menuturkan.

Sementara itu mengenai laga melawan Borneo FC, Hartono mengungkapkan tim pelatih menargetkan poin penuh demi memuluskan target lolos ke babak semifinal Piala Bhayangkara 2016.

“Usai melawan Borneo FC, kami harus memainkan 2 pertandingan lanjutan dalam waktu 4 hari. Tentu itu bukan tugas yang ringan dan pemain pasti terkuras staminanya. Jika ingin lolos ke semifinal, SFC tidak boleh kehilangan poin di laga ini,” ia menuturkan.

Pada laga nanti, Sriwijaya FC dipastikan belum akan diperkuat Firman Utina yang akhirnya tidak didaftarkan untuk turnamen Piala Bhayangkara karena masih menjalani pemulihan cedera.

“Selain Firman, semua pemain bisa kita mainkan. Kami juga cukup terbantu dengan skuat yang ada saat ini karena kualitasnya hampir merata di setiap lini,” kata Hartono memungkasi.