Valentino Rossi Peringati 20 Tahun Berkiprah di Ajang Grand Prix

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 31 Mar 2016, 21:30 WIB
Pebalap Italia, Valentino Rossi. (Bola.com/Samsul Hadi).

Bola.com, Jakarta - Pebalap Yamaha asal Italia, Valentino Rossi, memperingati dua dekade kiprahnya di ajang Grand Prix balap motor, Kamis (31/3/2016). Tepat 20 tahun lalu, tepatnya pada 31 Maret 1996, pebalap berjuluk The Doctor tersebut menjalani debut pada GP Malaysia 125 cc di Sirkuit Shah Alam.

Rossi finis di urutan keenam pada balapan bersejarah itu. Catatan waktunya 7,379 detik lebih lambat dibanding rekan senegaranya, Stefano Perugini. Namun dia tak butuh waktu lama untuk unjuk gigi. Pada tahun yang sama dia sudah berhasil naik podium tertinggi, di Brno. Itu adalah kemenangan pertamanya dari total 112 podium teratas sepanjang kariernya hingga saat ini.

Advertisement

Seperti dilansir Speedweek, ketika kali pertama menggeber motor di ajang Grand Prix, pria Italia tersebut hanya dikenal sebagai putra Graziano Rossi, yaitu seorang mantan juara dunia GP 250 cc dan 500 cc pada era 1970-an hingga awal 1980-an. Namun, panggilan sebagai putra Graziano tak berlangsung lama. Pebalap yang lahir di Urbino tersebut melesat bagai meteor. Publik pun mulai mengenal Valentino Rossi, pria lucu dan berbakat hebat dari Italia.

Pada tahun kedua debutnya, Rossi berhasil merebut gelar juara dunia pertamanya, di ajang 125 cc. Setelah itu, gelar demi gelar diraih dengan mudah. Dia selalu lapar dengan kemenangan demi kemenangan dan kemudian menjelma menjadi ikon balap motor. Nomor motornya tak pernah berubah. Rossi selalu setia dengan nomor 46.

Grand Prix balap motor akhirnya identik dengan Rossi. Antusiasme publik terhadap aksi-aksi The Doctor di sirkuit sulit terbayangkan dapat disaingi pebalap lain. Dia selalu menjadi “tuan rumah” di semua sirkuit. Fans berkonstum kuning-kuning mendominasi tribun penonton, bahkan di Spanyol, yang memiliki banyak pebalap hebat di ajang MotoGP. Semua itu menjadikan Rossi sebagai atlet tersohor dan salah satu bergaji terbesar di dunia.

Rossi sekarang telah berusia 37 tahun dan menjadi pebalap tertua di grip MotoGP. Koleksi gelarnya pun sangat mentereng: sembilan titel juara dunia. Gelar juara dunia ke-10 nyaris dimenangi tahun lalu, sebelum terlepas pada balapan terakhir di MotoGP Valencia. Gelar itu jadi milik rekan setimnya, Jorge Lorenzo.

Valentino Rossi saat memulai debutnya di ajang Grand Prix 20 tahun lalu di Sirkuit Shah Alam, Malaysia. (Crash)

Yang luar biasa, setelah 20 tahun menggeber motor di trek Grand Prix, Rossi tak sedikit pun kehilangan antuasiasme dan determinasi. Rasa lapar menjadi juara dan memacu motor sekencang mungkin di lintasan mengalir deras dari setiap pori-pori kulitnya.

Pebalap yang pernah menyandang nickname Rossifumi tersebut boleh saja kini memiliki jutaan euro di rekening banknya dan berstatus sebagai selebritas paling tersohor di Italia. Namun, ada satu yang tak pernah berubah. Saat balapan di akhir pekan, Rossi masih menunjukkan determinasi seperti saat debutnya pada 31 Maret 1996 di Shah Alam.

Cinta atau benci, Rossi adalah ikon MotoGP. Banyak kontroversi, momen-momen ajaib, senyum, dan air mata lahir berkat dirinya. Balap motor tak akan pernah sama jika pebalap Yamaha tersebut memutuskan mundur suatu saat nanti.

Yang jelas, penggemar MotoGP masih punya waktu hingga musim 2018 untuk melihat aksi-aksinya di sirkuit. Untuk semua dedikasi, cintanya dan antusiasmenya pada balap motor, penggemar harus berterima kasih kepada Rossi. Grazie, Valentino Rossi