Persiwa Wamena Ungkap Alasan Tak Ikut ISC B

oleh Gerry Anugrah Putra diperbarui 20 Apr 2016, 06:00 WIB
Manajer Agus Santoso mengungkapkan Persiwa Wamena tidak akan ambil bagian di Indonesia Soccer Championship B karena mengalami masalah finansial. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Bola.com, Jakarta - Gelaran Indonesia Soccer Championship (ISC) B 2016 akan segera berlangsung pada 30 April. Jelang kick off, salah satu klub yang pernah begitu disegani, Persiwa Wamena mengambil keputusan untuk tidak ambil bagian di kompetisi independen ini.

Mundurnya tim berjulukan Badai Pegunungan dari ISC B cukup mengejutkan dan menimbulkan tanda tanya. Namun, keputusan itu harus diambil manajemen seiring krisi finansial yang mereka alami jelang bergulirnya kompetisi kasta kedua di Tanah Air.

Advertisement

“Terus terang kami memang tak punya dana. Kami tidak ingin jor-joran mencari sponsor untuk mengikuti ISC B karena ini sifatnya turnamen jangka panjang. Mundur pun kami tak dapat sanksi,” ujar Agus Santoso, manajer Persiwa saat ditemui di Hotel Aryaduta, Jakarta, Selasa (19/4/2016) malam.

Agus mengaku sebenarnya manajemen bisa saja bergerak cepat mencari sponsor. Hanya saja, ia mensyaratkan kompetisi tersebut harus berjenjang seperti Indonesia Super League dan Divisi Utama. Tidak adanya sistem promosi-degradasi memang jadi pertimbangan bagi Persiwa untuk tak mengikuti ISC B.

“Kompetisi itu harus ada jenjang seperti juara bisa mewakili Indonesia di ajang Asia. Lalu juara kasta kedua bisa promosi ke kasta pertama. Kami mungkin tak memaksakan ikut ISC B karena memang kekurangan finansial. Jika kompetisi yang utama seperti ISL mulai berjalan kami siap untuk berpartisipasi dan mencari sponsor,” ia menuturkan.

Persiwa bukan satu-satunya tim yang memutuskan tidak berpartisipasi di ISC B. Selain tim asal Papua itu, lima klub lain, yakni Pro Duta, Persih Tembilahan, Persipon Pontianak, PSBS Biak, dan Persifa Fak Fak juga mengambil langkah serupa.

Operator ISC B, PT GTS juga sudah sejak awal memastikan tidak akan menghukum klub yang tidak ikut berkompetisi. Operator kompetisi independen itu menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada klub untuk ikut atau tidak dalam kompetisi yang tidak memakai sistem promosi-degradasi ini.