David Laly Lebih Sreg dengan Van Djik Ketimbang Belencoso

oleh Erwin Snaz diperbarui 01 Jun 2016, 12:45 WIB
David Laly mengungkapkan ia lebih muda berkomunikasi dengan Sergio van Dijk ketimbang dengan Juan Belencoso ketika di lapangan. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Bola.com, Bandung - Sergio van Dijk sudah menjalani debut bersama Persib Bandung di Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 Presented by IM3 Ooredoo kala menjamu Madura United (28/5/2016). Sergio dimainkan sebagai pengganti oleh pelatih Dejan Antonic.

Debut penyerang naturalisasi itu mendapat perhatian khusus dari David Laly. Gelandang sayap Persib itu mengaku lebih nyaman berkomunikasi dengan Sergio saat bertanding dibandingkan dengan striker asal Spanyol, Juan Carlos Belencoso.

Padahal, pemain asal Belanda keturunan Indonesia itu hanya diturunkan beberapa menit di babak dua saat kontra Madura United.

"Kemarin waktu melawan Madura saya senang dia dimainkan beberapa menit, karena dengan dia (Sergio) ada komunikasi. Ketika duel, dia panggil saya suruh mendekat, kemudian sebelum bola datang dia sudah kasih tahu. Jadi enak sekali komunikasinya. Hanya, dia baru main sebentar jadi belum banyak kesempatan," kata pemain asal Papua ini, Rabu (1/6/2016), di Mes Persib Bandung.

Advertisement

Menurut David, dengan adanya komunikasi, kerja sama apik pun bisa berjalan lancar. "Kalau ada komunikasi kan enak. Jadi posisi kita tahu harus ke mana. Kalau sama Belencoso tidak ada komunikasi, mungkin masih ada masalah, sehingga belum ada kesempatan duel baik untuk cetak gol," tutur eks pemain PBR ini.

David mengungkapkan komunikasi yang terjalin dengan Sergio van Dijk sama halnya saat bermain dengan Bambang Pamungkas di PBR, sehingga peluang tercipta gol cukup banyak. "Saya yakin kalau Sergio banyak bermain, lebih banyak peluang cetak gol. Mudah-mudahan saja dipertandingan nanti kami bisa menang," harap David.

Disinggung posisi Persib yang berada di urutan delapan klasemen sementara TSC 2016, pemain bernomor punggung 91 ini mengaku posisi tersebut tidak menyenangkannya, walau tidak terlalu jauh dengan tim-tim lain.

"Untungnya kami belum pernah kalah, tapi hilang empat poin di kandang. Jadi pasti berat untuk ke depan. Melihat tim-tim di atas beberapa kali main, juga menguntungkan kami karena ada yang kalah dan bermain imbang. Kami harus cari kemenangan untuk naik ke puncak lagi," pungkas David mengakhiri pembicaraan.