Alasan 3 Pemain Bhayangkara SU Menolak Tawaran Jadi Polisi

oleh Zaidan Nazarul diperbarui 03 Jun 2016, 21:15 WIB
Ilham Udin Armaiyn memilih tak ikuti pendidikan polisi karena ingin berkonsentrasi penuh di sepak bola. (Bola.com/Fahrizal Arnas)

Bola.com, Surabaya - Tak sedikit pemuda yang mengantre untuk mendaftar menjadi anggota polisi. Namun fakta berbeda ditemui di Bhayangkara Surabaya United. Ada tiga pemain muda di tim ini yang memilih untuk tidak menerima tawaran menggiurkan tersebut.

Selain Evan Dimas Darmono, ada dua nama pemain lain yang juga menolak mengikuti tes masuk polisi yang berlangsung 31 Mei-2 Juni 2016 tersebut. Mereka adalah Ilham Udin Armaiyn dan Zulfiandi. Sementara dua pemain lainnya, Wahyu Subo Seto dan Fandi Eko Utomo tidak bisa mengikuti tes masuk polsisi lantaran kelebihan umur.

Ilham dan Zulfiandi sendiri mengaku tak berminat menjadi seorang polisi. Sama dengan Evan, mereka memilih untuk fokus di sepak bola saja. “Dari awal saya tidak tertarik. Saya main bola saja, karena cita-cita saya dari kecil hanya menjadi pemain sepak bola profesional,” ujar Ilham.

Tak ubahnya Ilham, Zulfiandi melontarkan alasan yang sama. “Sepak bola memang tidak bisa dijadikan jaminan di hari tua. Tapi setidaknya konsentrasi saya nanti tidak terpecah,” sebut Zulfiandi.

Advertisement

Ada dugaan, para pemain yang menolak menjadi polisi karena tak mau terikat dengan satu klub saja. Maklum, tak tertutup kemungkinan jika mereka ingin pindah ke klub lain, izinnya akan dipersulit, terutama mereka yang ingin dipertahankan.

Evan, Ilham, dan Zulfiandi adalah pemain muda potensial yang masih bisa berkembang di masa yang akan datang. Sebagai catatan, ketiganya adalah jebolan Timnas U-19 era indra Sjafri. Secara kualitas, tidak ada yang meragukan kemampuan mereka. Wajar jika kemungkinan mereka tetap dipertahankan saat kontraknya bersama Bhayangkara SU selesai di akhir musim 2017.

Namun hal itu dibantah oleh sang pemain. Mereka menolak sikapnya dikaitkan dengan kemungkinan sulit mendapatkan surat izin keluar dari Bhayangkara SU. Bagi mereka, ini murni karena tak punya keinginan menjadi seorang polisi.

Sementara itu, dua putra Yusuf Ekodono, Subo dan Fandi mengaku tak masalah jika memang tidak bisa mengikuti tes masuk polisi lantaran kelebihan umur. Mental mereka pun tidak runtuh hanya karena tidak masuk dalam gerbong pemain yang bisa masuk polisi.

Saat ini, di Bhayangkara SU ada empat pemain yang telah mengikuti tes masuk kepolisian. Selain M. Hargianto, juga ada Putu Gede Juni Antara, M. Sahrul Kurniawan, dan M. Fatchu Rochman. Mereka kini sudah kembali ke Surabaya karena tes masuk kepolisian sudah selesai mereka jalani.