Ide Persis Gelar Turnamen Segitiga demi Perdamaian Suporter

oleh Ronald Seger Prabowo diperbarui 09 Jun 2016, 12:30 WIB
Pasoepati diajak kembali membina hubungan harmonis dengan suporter PSIS lewat turnamen segitiga. (Bola.com/Romi Syahputra)

Bola.com, Solo - Momen bulan Ramadan membuat Indonesian Soccer Championship (ISC) B 2016 memasuki masa jeda. Ajang tim-tim kasta kedua sepak bola Indonesia itu kembali dilanjutkan usai Lebaran. Namun, sejumlah agenda pengisi jeda telah dirancang, salah satunya laga segitiga antara Persis Solo, PSS Sleman, dan PSIS Semarang.

Laga pengisi jeda itu bukan pertandingan biasa, namun bertujuan mengembalikan perdamaian kelompok suporter tiga tim itu. Maklum, selama ini hubungan suporter dari tiga tim itu kurang harmonis.

Seperti bentrokan suporter antara Pasoepati milik Persis dengan Panser Biru dan Snex (PSIS Semarang) dalam leg pertama final Piala Polda Jateng tahun lalu. Meski, antara Pasoepati dengan Slemania tidak ada konflik mengingat kelompok suporter PSS Sleman itu mendapat pengawalan di Solo saat tur ke Madiun dan Ngawi beberapa waktu lalu.

"Tema utamanya mengembalikan suasana perdamaian antarsuporter Solo, Yogyakarta, dan Semarang. Apalagi mumpung dalam suasana bulan Ramadan sehingga jadi momen yang pas," kata Direktur Olahraga PT Persis Solo Saestu, Totok Supriyanto.

Advertisement

Rencananya pertandingan tiga klub ini akan dilangsungkan secara segitiga dan saling berhadapan setiap satu babak. Untuk venue, pertandingan bakal digelar bergiliran mulai Solo, Sleman, dan Semarang setiap akhir pekan.

Kendati bertujuan membuat hubungan antarsuporter harmonis, pada kenyataannya risiko menggelar pertandingan ini cukup tinggi karena gesekan antarsuporter sangat terbuka terjadi. Meski begitu, tidak sedikit pihak yang menanggapi positif ajang ini demi menjalin kembali hubungan baik antarpendukung tim sepak bola.

"Rencana itu tentu bagus untuk perdamaian suporter. Hanya, banyak yang harus dipertimbangkan termasuk soal keamanan. Sebenarnya ini menjadi momentum bagus untuk menjalin lagi relasi antarsuporter,'' timpal Manajer PSIS Semarang, Wahyu Winarto.

Direktur Operasional PSS Sleman, Rumadi, mengakui ajang ini bisa dimanfaatkan untuk menyambung hubungan baik yang sempat merenggang.

"Kami akan mempertimbangkan suporter dengan kapasitas venue. Dua tim saja di Stadion Maguwoharjo yang bisa memuat 30 ribu penonton sudah penuh saat pertandingan biasa. Dengan direncanakan tiga tim, tentu harus dipikirkan," tutur Rumadi.