Asisten Pelatih Arema Terkejut Sang Putra Masuk Bali United

oleh Iwan Setiawan diperbarui 27 Jul 2016, 15:45 WIB
Asisten pelatih Arema, I Made Pasek Wijaya, terkejut putranya, I Made Andhika Wijaya, sudah naik pangkat ke tim senior Bali United. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bola.com, Malang - Asisten pelatih Arema Cronus, I Made Pasek Wijaya, mendapat kejutan dari putranya, I Made Andhika Wijaya. Diam-diam, Andhika sudah bergabung dengan tim senior Bali United dengan status magang.

Kesempatan Andhika tampil di putaran kedua Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo cukup terbuka karena dia sudah didaftarkan sebagai pemain senior ke operator turnamen, PT Gelora Trisula Semesta (GTS).

Artinya, pemain yang akrab disapa Otong itu naik pangkat lantaran sebelumnya dia terdaftar sebagai pemain Bali United U-21.

"Saya malah diberi tahu bagian perlengkapan tim senior Bali United. Dia mungkin sengaja tak mengabari saya secara langsung karena kemarin saya sedang persiapan dengan Arema menjelang pertandingan (melawan Barito Putera)," ungkap Pasek Wijaya.

Advertisement

Asisten pelatih berusia 47 tahun tersebut tentu bangga karena sang putra bisa jadi generasi penerus pesepak bola profesional di keluarga besarnya. "Saya dan kakak dulunya pemain dan sekarang di dunia kepelatihan. Anak-anak, baru Otong saja yang mulai gabung klub profesional," lanjut legenda Pelita Jaya itu.

Jika dibandingkan dengan karier Pasek Wijaya di dunia sepak bola, putranya itu tergolong agak terlambat muncul karena di usia junior, Pasek sudah jadi langganan timnas kelompok usia.

"Saya dan Otong beda jalurnya. Saya dulu dari Diklat Ragunan. Latihan setiap hari. Sedangkan anak saya dari SSB yang latihan seminggu tiga kali. Jadi, bisa magang di klub saat usianya 20 tahun itu sudah bagus," imbuhnya.

Pasek mengaku tidak terlalu mengikuti perkembangan sepak bola sang putra. Maklum, dia meninggalkan Bali untuk jadi asisten pelatih Pelita Jaya di tahun 2008 dan pindah ke Arema pada musim 2013.

"Seperti apa dia main, saya belum pernah lihat langsung. Hanya cerita dari teman-teman saja yang saya ketahui. Semoga nanti bisa main bagus. Harapannya, dua tahun lagi dia bisa jadi pemain inti," ujarnya.

Ketika anaknya nanti sudah jadi pemain utama, Pasek Wijaya mengakui akan mengakhiri perantauannya. Rencananya dia memilih pulang ke Bali untuk melatih klub setempat yang tidak jauh dari rumahnya di Denpasar. "Kalau Otong sudah mapan, giliran dia yang merantau. Saya yang jaga rumah karena di keluarga, dia laki satu-satunya," tandasnya.