Robby Darwis Nilai Yanto Basna Belum Layak Bela Timnas Indonesia

oleh Erwin Snaz diperbarui 24 Nov 2016, 07:30 WIB

Bola.com, Bandung - Legenda Persib Bandung, Robby Darwis menilai lini pertahanan menjadi titik lemah Timnas Indonesia saat mengarungi dua laga penyisihan Grup A Piala AFF 2016 melawan Thailand dan Filipina. Libero andalan Tim Garuda era 1990-an tersebut bahkan secara terbuka mengkritik Yanto Basna.

Lini belakang yang keropos menjadi penyebab utama Tim Merah-Putih kebobolan enam gol di dua pertandingan. Menurut Robby Darwis hal tersebut amat disayangkan, mengingat sistem permainan ofensif timnas berjalan bagus saat menjajal Thailand maupun Filipina.

Advertisement

Ditegaskan Robby, pertahanan timnas yang salah satunya ditempati pemain Persib, Rudolfo Yanto Basna, masih lemah dalam cara menjaga lawan.

"Man to man marking-nya kurang agresif, sebagai pemain bertahan seolah takut dengan lawan. Basna pun kalau mau jujur belum layak membela Timnas Indonesia. Ia masih terlalu muda, butuh mengasah jam terbang terlebih dahulu," jelas Robby.

Tak hanya itu, para pemain belakang pun sambung Robby masih kurang kompak dalam menjaga tim lawan.

"Pemain belakang harus jeli, jangan terpancing lawan, harus bermain aman dan penuh perhitungan dalam membantu serangan dan kembali bertahan," ucap Robby saat dihubungi Bola.com padaRabu (23/11/2016).

Ia pun berharap untuk menghadapi tim Singapura nanti, Boaz Solossa dkk. harus bermain all out, lebih sabar, dan tampil menyerang.

Timnas Indonesia yang saat ini menghuni posisi buncit Grup A wajib menang saat berhadapan melawan Singapura jika masih ingin lolos ke fase semifinal. Itu pun dengan catatan Fipilina tidak menang melawan Thailand, yang sudah memastikan lolos ke babak berikutnya.

"Jangan mau ditekan lawan, tapi perlu kesabaran. Saat lawan Filipina sebenarnya banyak peluang tapi kurang sabar," ujar Robby Darwis.

"Timnas bisa dibilang kurang beruntung saat berduel melawan Filipina. Kita semestinya menang, andaikata lini pertahanan Timnas Indonesia tidak panik menghadapi serangan Filipina pada saat posisi unggul 1-0 atau 2-1," kata Robby.