Rifat Sungkar: Tampil di F1 Bukan Tolok Ukur Prestasi Pebalap

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 14 Feb 2017, 16:14 WIB
Rifat Sungkar menyarankan para pebalap Indonesia tak melulu menjadikan F1 sebagai tolok ukur kesuksesan dalam karier mereka. (Bola.com/Twitter/F1)

Bola.com, Jakarta - Pebalap nasional, Rifat Sungkar, menyarankan para pebalap Indonesia tak melulu menjadikan F1 sebagai tolok ukur kesuksesan dalam karier di lintasan. Rifat menilai masih banyak cabang olahraga lain yang bisa digeluti demi meraih sukses.

Advertisement

"F1 itu ujung paling atas dari karier pebalap dan banyak cabang olahraga yang harus dilalui lebih dulu sebelum ke sana. Pertanyaan nomor satu dari saya, perlu tidak semua orang mengejar prestasi untuk berlaga di F1?" kata Rifat Sungkar kepada wartawan, Senin (13/2/2017).

Komentar Rifat Sungkar mengacu pada tertutupnya peluang Rio Haryanto untuk kembali tampil di ajang F1 2017. Hal itu terjadi setelah Manor Racing dipastikan gulung tikar dan menghilang dari grid F1 2017 karena gagal mendapatkan dana segar hingga batas waktu yang telah ditentukan. Peluang Rio untuk turun melalui kursi di Sauber juga sirna setelah direbut eks pebalap Manor, Pascal Wehrlein.

Rifat Sungkar kemudian meminta agar para bibit pebalap membina karier yang lebih realistis dari cabang olahraga lain mengingat mahalnya ongkos untuk tampil di lintasan jet darat tersebut.

"Setiap orang pastinya punya target berbeda, tidak hanya tampil di F1. Jadi, nikmatin saja dulu karier kalian. Kalau kalian bisa mencapai F1 itu sebuah prestasi yang luar biasa, kalau belum juga kalian sudah luar biasa," ujar pebalap 38 tahun itu.

Rio Haryanto mencatatkan sejarah sebagai orang Indonesia pertama yang tampil di F1. Ketika itu, Rio membawa bendera Manor Racing MRT. Namun, keterbatasan dana membuat pebalap 24 tahun itu hanya tampil dalam 12 seri. Perannya kemudian diteruskan oleh Esteban Ocon.