Cerita Dedi Gusmawan soal Cedera Mengerikan yang Menimpanya

oleh Aning Jati diperbarui 17 Feb 2017, 19:15 WIB
Dedi Gusmawan menceritakan cedera mengerikan yang menimpanya, yang dinilainya mirip cedera yang dialami Alex Vidal. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Bola.com, Jakarta - Cedera jadi momok terbesar bagi seorang pesepak bola. Tidak ada satu pun pemain yang ingin mengalami cedera, apalagi bila cedera itu datang saat usia produktif. Kekuatiran cedera memengaruhi karier jadi hal yang tidak ingin dirasakan pesepak bola, tidak terkecuali bagi Dedi Gusmawan.

Namun, mujur tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Dedi Gusmawan tidak bisa menghindari takdir. Pada Rabu (15/2/2017), bek Mitra Kukar itu mendapat cedera saat memperkuat timnya menghadapi Persipura Jayapura di laga terakhir penyisihan Grup 1 Piala Presiden 2017.

Saat berupaya menghalau striker Persipura, Edward Wilson Junior, di depan kotak penalti, Dedi salah jatuh. Kaki kirinya tertimpa badannya. Bek 31 tahun itu langsung terlihat mengerang kesakitan. 

Dari foto-foto yang beredar, cedera yang dialami Dedi memang terlihat mengerikan. Kaki kirinya mengalami dislokasi, sepintas mirip seperti yang terjadi pada bek kanan Barcelona, Alex Vidal, belum lama ini. 

Dedi lantas dilarikan ke ambulans dan dilarikan ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut. Kepada Bola.com, Dedi mengaku tidak terlalu ingat saat momen mengerikan itu terjadi. 

"Saya tidak ingat, semuanya terjadi begitu cepat. Tapi, memang ngeri. Saya sadar ketika dibawa ke ambulans dan dibawa ke rumah sakit. Di ambulans, kaki kiri saya (yang mengalami dislokasi), "dikembalikan" ke asalnya oleh fisioterapis tim," ungkap Dedi.

Sakitnya, kata Dedi, tak perlu ditanyakan. "Sekarang masih bengkak. Buat jalan susah. Saya menggunakan kruk dan terkadang kursi roda," imbuhnya.

Advertisement

Mantan bek klub Myanmar, Zayar Shwe Myay FC, itu saat ini sudah berada di Jakarta. Sejak malam kejadian hingga Jumat (17/2/2017) pagi, ia mendapat perawatan di Jogya Internasional Hospital (JIH). Sesuai diagnosis awal, ia mengalami patah tulang fibula kaki kiri. 

Mengacu pada diagnosis itu, waktu yang akan dihabiskan Dedi Gusmawan untuk memulihkan cederanya diprediksi bakal lama. Namun, ia berusaha tegar dan tetap semangat menyongsong masa depannya.

Saat ini ia masih menanti diagnosis terbaru dari pemeriksaan yang dilakukannya. Pada Jumat sore ini, Dedi sudah berada di Jakarta dan berkonsultasi dengan tim dokter di Rumah Sakit Royal Progress di kawasan Sunter, Jakarta Utara.

"Pak Endri (CEO Mitra Kukar, Endri Erawan) meminta saya diperiksa lebih lanjut di Jakarta. Saya berharap tidak perlu dioperasi," ujar Dedi, yang mengungkapkan baru kali pertama mengalami cedera parah dalam kariernya sebagai pesepak bola.

Rumah Sakit Royal Progress memang sudah terbiasa menangani pesepak bola yang mengalami cedera. Boaz Solossa, M. Nasuha, dan Antony Putro Nugroho jadi contoh pemain yang menjalani perawatan di rumah sakit itu akibat cedera parah yang mereka alami.

Saat dirawat di JIH, banyak kolega yang sudah menjenguknya. Mulai rekan setim di Mitra Kukar hingga para pemain Persipura, termasuk Boaz Solossa yang juga pernah mengalami cedera parah dalam karier sepak bolanya.

Sesama rekan pemain memberikan semangat agar mantan PSPS Pekanbaru itu tetap bersabar menjalani masa penyembuhan dan optimistis bisa segera bermain lagi. "Insya Allah mudah-mudahan saya kuat, mohon bantuan doa dari semuanya," harap Dedi Gusmawan.