PBSI Bidik 2 Gelar pada Malaysia Terbuka Super Series Premier

oleh Oka Akhsan diperbarui 31 Mar 2017, 19:54 WIB
Ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, menjadi andalan dalam merebut gelar pada Malaysia Terbuka Super Series Premier 2017, 4-9 April. (PBSI)

Bola.com, Jakarta - Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) membidik dua gelar juara pada Malaysia Terbuka Super Series Premier 2017 di Kuching, Sarawak, Malaysia, 4-9 April. Sektor ganda putra dan ganda campuran jadi andalan Indonesia untuk merebut gelar pada turnamen berhadiah total 600 ribu dolar AS atau sekitar 7,9 miliar rupiah itu.

"Target memang masih di nomor ganda campuran dan ganda putra karena dua nomor itu yang prestasinya paling stabil," kata Kepala Binda Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti, seperti dikutip dari situs resmi PBSI, Jumat (31/3/2017).

Advertisement

Demi memenuhi target dua gelar, PP PBSI bakal menurunkan skuat terbaik di Negeri Jiran. Pada nomor ganda campuran, harapan meraih titel ada di pundak pasangan peraih medali emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, dan juara All England 2016, Praveen Jordan/Debby Susanto.

Tontowi/Liliyana merupakan juara bertahan pada ajang ini. Mereka menjadi kampiun edisi 2016 setelah pada babak final mengalahkan jagoan tuan rumah Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, 23-21, 13-21, 21-16.

"Memang hasil kedua pasangan tersebut di All England 2017 kurang maksimal. Mudah-mudahan di Malaysia ada perbaikan, baik dari segi penampilan maupun kondisi," ujar Susy.

"Buat saya, kans Tontowi/Liliyana tetap terbuka. Kami tahu mereka pemain senior dan berpengalaman. Mereka juga sudah dalam puncak karier. Jadi, saya percaya mereka punya komitmen dan sikap yang profesional."

"Mengenai penampilan pada All England 2017, kondisi mereka saat itu memang belum maksimal. Liliyana belum sembuh total dari cedera lutut kanan. Waktu kalah, mereka bilang minta maaf belum bisa meraih hasil maksimal dan berjanji akan mempersiapkan diri lagi untuk turnamen berikutnya," tambahnya.

Sementara dari sektor ganda putra, juara All England 2017, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, kembali jadi ujung tombak. Saat ini, pasangan peringkat 1 BWF itu sedang berjuang mempertahankan gelar pada India Terbuka Super Series. Sebagai pemain ranking 10 besar dunia, mereka wajib hadir di Malaysia.

Namun, Susy mengakui tugas Kevin/Marcus tak mudah mengingat jadwal yang padat. Setelah tampil di India dan Malaysia, Kevin/Marcus juga terdaftar pada Singapura Terbuka Super Series 2017, 11-16 April.

"Harapan kami tentunya Kevin/Marcus bisa juara, tapi mereka kan bukan robot yang bisa juara terus. Manusia ada batasnya. Apalagi mereka harus mengikuti turnamen beruntun yang sifatnya wajib. Namun, Kevin/Marcus sudah tahu standar mereka, yaitu minimal harus semifinal jangan sampai di bawah itu," kata Susy.

Pada nomor tunggal putra, PBSI menurunkan empat wakil, yaitu Jonatan Christie, Ihsan Maulana Mustofa, Anthony Sinisuka Ginting, dan Muhammad Bayu Pangisthu. Dari luar pelatnas, dua pemain senior Sony Dwi Kuncoro dan Tommy Sugiarto juga turun.

Dari nomor ganda putri, Greysia Polii/Rizki Amelia Pradipta mundur karena Rizki mengalami cedera lutut. Namun, tim nasional Merah-Putih masih memiliki dua wakil pada Malaysia Terbuka Super Series Premier 2017, yakni Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istirani dan Della Destiara Haris/Rosyita Eka Putri Sari.

Berita Terkait