Kisah Sukses Anak Nelayan di ASEAN Para Games

oleh Erwin Fitriansyah diperbarui 19 Sep 2017, 19:15 WIB
Menaser Meriba Num, menang di cabang renang ASEAN Para Games 2017.

Bola.com, Jakarta - Sepintas, Menaser Meriba Num tak memperlihatkan tanda-tanda bahwa dirinya merupakan penyandang disabilitas. Namun sebenarnya ia memiliki kelemahan dalam hal penglihatan. Menaser Meriba Num adalah salah satu atlet yang tampil membela Indonesia pada ajang ASEAN Para Games 2017.

Advertisement

Penglihatannya mengalami gangguan, sehingga jarak pandang satu meter pun sudah kabur. Kondisi tersebut dialami oleh Menaser sejak lahir pada 8 Mei 1996. Dokter memvonis jika hal itu tak bisa disembuhkan.

"Pandangan mata saya sangat lemah. Ini terjadi sejak saya dilahirkan, bahkan dokter pun mengatakan sudah tak bisa disembuhkan," kata Menaser Meriba Num, seperti dikutip rilis yang dikirimkan ke Bola.com.

Di nomor ini remaja kelahiran Jayapura itu sebelumnya tak diunggulkan. Meski demikian ia tak minder sehingga dirinya tak terbebani.

Menaser mampu membuktikan kalau dirinya patut diperhitungkan setelah menyabet medali emas dengan catatan waktu 01 menit 05.98 detik. Ia merebut medali emas setelah menjuarai nomor 100 meter gaya bebas putra kategori S12 ASEAN Para Games IX/2017, Malaysia, Selasa (19/9/2017).

"Sebenarnya saya tak ditargetkan sama sekali di nomor ini. Puji Tuhan, saya tak menyangka bisa juara. Padahal waktu latihan waktu terbaik saya cuma 01.09 menit. Tanpa beban, saya mampu melesat kencang dan mendapatkan detik lebih sedikit," tuturnya di bibir kolam renang National Auatic Centre, Bukit Jalil Sports City.

Anak bungsu dari enam bersaudara pasangan Septinus Numberi dan Levina Wanggai ini mengaku jika targetnya adalah nomor gaya bebas 50 meter yang akan dipertandingkan, Kamis (21/9/2017).

"Di ASEAN Para Games Singapura 2015 saya kebagian perak di nomor 50 dan 100 meter gaya bebas. Sekarang saya ingin memperbaikinya menjadi emas," tutur Maneser yang merupakan anak dari seorang nelayan ini.

Menaser mengaku raihan di Malaysia ini untuk modal Asian Para Games 2018 di Jakarta. Ia juga ingin mengangkat roda kehidupan keluarganya.

"Saya ingin mengangkat derajat orang tua lewat prestasi olahraga. Saya juga berharap bisa disejajarkan dengan atlet normal lainnya yang mengharumkan nama bangsa. Karena saya di sini juga membawa nama besar bangsa dan negara. Saya ikut mengibarkan bendera merah putih dari lintasan renang," ucap remaja yang ingin menjadi Pegawai Negeri Sipil di Papua itu.