Sosok Choirul Huda di Mata Saddil Ramdani

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 16 Okt 2017, 04:30 WIB
Kiper Persela Lamongan, Choirul Huda, tutup usia setelah mengalami insiden benturan dengan rekan setimnya, Ramon Rodrigues, dalam laga kontra Semen Padang yang digelar di Stadion Surajaya, Lamongan, Minggu (15/10/2017). (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Bola.com, Lamongan - Pemain muda Persela Lamongan, Saddil Ramdani, tak bisa menyembunyikan kesedihan karena kehilangan kiper senior, Choirul Huda, yang meninggal dunia pada Minggu (15/10/2017). Saddil menyebut Choirul Huda sebagai motivator yang tak pernah membeda-bedakan pemain di dalam tim.

Rasa sedih tentu dialami para pemain Persela. Pemain Semen Padang, Riko Simanjuntak, pun melihat semua pemain Persela menangis saat meninggalkan stadion, tak terkecuali Saddil Ramdani yang berhasil mencetak gol pertama dalam pertandingan yang berakhir dengan skor 2-0 itu.

Advertisement

"Saya selalu mendapatkan motivasi tinggi dari Abang Choirul. Karena saya pemain muda, ia mengharuskan saya untuk bekerja lebih keras," ungkap Saddil dalam pesan singkat kepada Bola.com.

"Orangnya begitu ramah, dia tidak pernah membedakan antara pemain junior dan senior. Ia selalu memberikan motivasi untuk adik-adiknya seperti saya," ia melanjutkan.

Saddil tak bisa menahan kesedihan. Namun, pemain muda yang memang dibesarkan di Persela itu mengaku sangat bangga mengenal sosok Choirul Huda di dalam tim yang sama.

"Abang Choirul Huda sangat ramah dan baik. Saya sangat senang dan bangga bisa bermain bersama Bang Choirul di Persela," ujar Saddil dengan emoticon menangis.

Salah satu penjaga gawang terbaik di Indonesia itu tutup usia di RSUD dr Soegiri, Lamongan, setelah mengalami cedera akibat benturan dengan rekan setimnya, Ramon Rodrigues, pada menit akhir babak pertama.

Benturan di bagian dada kiri Choirul Huda membuat sang penjaga gawang mengalami henti napas dan jantung sehingga harus mendapatkan pertolongan intensif sejak di lapangan, ambulans, hingga Instalasi Gawat Darurat RSUD Sugiri. Namun, kondisi yang terus menurun membuat nyawanya tidak bisa tertolong.

Choirul Huda meninggal dunia dalam usia 38 tahun. Kiper senior itu pergi untuk selamanya dengan menjadi one man club bagi Persela yang sudah dibelanya sejak 1999.