Semen Padang Benahi Lini Belakang Sebagai Modal Menantang Arema

oleh Arya Sikumbang diperbarui 31 Okt 2017, 06:30 WIB
Semen Padang akan memperbaiki lini belakang yang jadi kekurangan sebelum menghadapi Arema di Malang, Sabtu (4/11/2017). (Bola.com/Arya Sikumbang)

Bola.com, Padang - Meski mampu menekuk Perseru Serui 3-1 pada laga penting pekan ke-32 Liga 1 2017, bukan berarti Semen Padang sudah bermain rapi. Malah, pada laga itu, terlihat masih ada celah di lini belakang, terutama menyangkut transisi menyerang ke bertahan atau sebaliknya.

Pelatih Semen Padang, Syafrianto Rusli, mengakui hal itu. Menurutnya, gol Perseru ke gawang Rendy Oscario di babak kedua tak terlepas dari lemahnya koordinasi pemain belakang.

Advertisement

Syafrianto pun berjanji memperbaiki kekurangan ini dalam beberapa kali latihan jelang menghadapi Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (4/11/2017).

"Saat menghadapi Perseru, kami memang sedikit bermasalah dalam transisi. Koordinasi lini belakang belum begitu maksimal. Pada babak pertama, banyak pemain bertahan melakukan kesalahan hingga nyaris dimanfaatkan tim lawan. Namun, di babak kedua mulai membaik," ujar Syafrianto.

Ia menegaskan, transisi dan koordinasi lini bertahan bakal mendapat sentuhan khusus dalam beberapa kali latihan jelang ke Malang. "Kami memiliki beberapa hari latihan di Padang, kami akan perbaiki performa pemain bertahan," ulasnya.

Sementara menyangkut peran Cassio de Jessus yang sedikit didorong, yang sedikit banyak berdampak pada sektor bek sentral, Syafrianto menilai hal itu tidak terlalu merisaukan. Pasalnya, Cassio berperan menjadi tembok sekaligus bisa menjadi penahan bola di sektor tengah.

"Peran Cassio sangat luar biasa, saya melihat lebih baik memasangnya sedikit ke tengah dari pada posisi lamanya sebagai center bek," sambungnya.

Instruktur pelatih PSSI itu menambahkan, selain masih perlunya perbaikan di sektor belakang, secara umum ia mengakui saat ini kondisi fisik pemain belum begitu bagus.

Untuk tetap konsisten selama pertandingan, ia menginstruksikan kepada seluruh pemain Semen Padang untuk pandai-pandai mencari momen mengambil napas.

"Ini adalah strategi. Saya menyadari dalam durasi 2X45 menit kami tidak bisa memforsir pemain di tengah kondisi fisik yang sedikit bermasalah. Di saat kami unggul, seluruh pemain harus bisa memelihara kemenangan dengan strategi dan aturan tertentu," pungkas Syafrianto Rusli mengakhiri pembicaraan.