Juara Liga Champions, Reputasi Jerman Turut Terangkat

oleh Harley Ikhsan diperbarui 26 Mei 2018, 19:37 WIB
Pertandingan final Liga Champions 2017-2018 menjadi edisi ketujuh buat Jurgen Klopp menghadapi Real Madrid dengan rincian meraih tiga kemenangan, sekali imbang, dan dua kali kalah melawan Los Blancos. (AFP/Paul Ellis)

Jakarta - Kesuksesan memenangkan Liga Champions tidak hanya mengharumkan Liverpool dan Inggris. Reputasi Jerman turut terangkat.

Jerman bisa berbangga karena menghadirkan Jurgen Klopp sebagai sosok di balik kesuksesan Liverpool.

Advertisement

Capaian sosok berusia 50 tahun itu akan memperkuat posisi Jerman dalam daftar negara asal pelatih juara. Sebelumnya Jerman memiliki empat arsitek sukses, yakni Udo Lattek (1974), Dettmar Cramer (1975, 1976), Ottmar Hitzfeld (1997, 2001), dan Jupp Heynckes (1998, 2013).

"Real Madrid memiliki pengalaman di final nanti. Namun, pertandingan tidak hanya ditentukan faktor tersebut," tegas Klopp, dikutip situs resmi.

"Kami adalah Liverpool. Kami bukan sekadar klub sepak bola. Kami memiliki DNA untuk melakukan hal-hal yang tidak mungkin," sambungnya.

2 dari 3 halaman

Tinggalkan Inggris

Carlo Ancelotti merupakan salah satu alasan Italia menjadi negara asal pelatih tersukses di Liga Champions. (AFP/Franck Fife)

Jika Klopp berjaya, Jerman akan meninggalkan Inggris yang bersinar berkat Bob Paisley (1977, 1978, 1981), Brian Clough (1979, 1980), Tony Barton (1982), dan Joe Fagan (1984).

Jerman juga bakal bersanding bersama Belanda. Pelatih asal Negeri Kincir Angin yang berhasil memenangkan Liga Champions adalah Rinus Michel (1971), Guus Hiddink (1988), Johan Cruyff (1992), Louis van Gaal (1995), dan Frank Rijkaard (2006).

3 dari 3 halaman

Italia Tersukses

Dalam daftar, Jerman akan mendekati Spanyol yang memiliki Jose Villalonga (1956, 2957), Miguel Munoz (1960, 1966), Vicente del Bosque (2000, 2002), Rafael Benitez (2005), Pep Guardiola (2009, 2011), dan Luis Enrique (2015).

Sementara produsen pelatih tersukses Liga Champions adalah Italia. Mereka punya Nereo Rocco (1963, 1969), Giovanni Trapattoni (1985), Arrigo Sacchi (1989, 1990), Fabio Capello (1990), Marcello Lippi (1996), Carlo Ancelotti (2003, 2007, 2014), dan Roberto Di Matteo (2012).

 

Sumber: Liputan6.com

Berita Terkait