3 Pelajaran yang Bisa Dipetik dari Final Piala Dunia 2018

oleh Aga Deta diperbarui 16 Jul 2018, 15:47 WIB
Striker Timnas Prancis Kylian Mbappe Prancis merayakan trofi Piala Dunia 2018. Prancis mengalahkan Kroasia 4-2 pada laga final di Stadion Luzhniki, Moskow, Minggu (15/7/2018). (Foto AP / Matthias Schrader)

Bola.com, Jakarta Piala Dunia 2018 menjadi milik Prancis. Les Bleus berhasil mengalahkan Kroasia dengan skor 4-2 dalam laga final di Luzhniki Stadium, Minggu (15/7) malam WIB.

Keempat gol Prancis tercipta berkat gol bunuh diri Mario Mandzukic, Antoine Griezmann, Paul Pogba, dan Kylian Mbappe. Sementara itu, dua gol Kroasia dilesakkan Ivan Perisic dan Mandzukic.

Advertisement

Bagi Prancis, ini adalah trofi kedua mereka pada ajang Piala Dunia. Sebelumnya, Les Bleus pernah merengkuh titel juara pada edisi 1998 di negara mereka sendiri.

Berikut ini tiga hal yang bisa dipelajari dari final Piala Dunia 2018 seperti dilansir AFP.

Video Menarik

2 dari 4 halaman

Penebusan Prancis

Pemain imnas Prancis memegang trofi Piala Dunia 2018 saat merayakan gelar juara pada laga final di Luzhniki Stadium, Minggu (15/7). Prancis berhasil menjadi juara setelah membekuk Kroasia dengan skor akhir 4-2. (AP Photo/Natacha Pisarenko)

Setelah kalah di final Euro 2016 di kandang sendiri dari Portugal, Prancis berhasil membawa pulang Piala Dunia dari Rusia.

Dua puluh tahun sejak mengangkat trofi sebagai kapten, Deschamps menjadi orang ketiga yang memenangkan Piala Dunia sebagai pemain dan pelatih.

Perjalanan Prancis menuju final terlihat lebih efisien daripada menghibur. Itu juga terjadi selama 45 menit pertama, di mana penalti Griezmann merupakan tembakan pertama mereka ke gawang lawan.

Namun, dua tahun lalu Prancis masih belum diperkuat Mbappe. Pemain berusia 19 tahun itu tampil gemilang untuk mengukuhkan statusnya sebagai bintang muda terbaik di Piala Dunia.

3 dari 4 halaman

VAR Rugikan Kroasia

Laga final Piala Dunia 2018 antara Timnas Prancis kontra Kroasia di Luzhniki Stadium, Moskow, Minggu (15/7/2018). (AP Photo/Matthias Schrader)

Pada malam final, presiden FIFA Gianni Infantino memuji kesuksesan penerapan pertama VAR di Piala Dunia, tetapi sekarang ada empat juta orang Kroasia yang sangat tidak setuju dengan hal itu.

Gol kedua Prancis terjadi berkat penalti yang diberikan oleh wasit asal Argentina, Nestor Pitana setelah berkonsultasi dengan VAR karena Ivan Perisic dianggap melakukan handball.

Perisic tidak dengan sengaja menyentuh bola menggunakan tangan, selain itu dia juga tak punya waktu yang cukup untuk menggerakkan tangan menghindari laju bola. Tapi Pitana tetap memberikan hukuman penalti dan Griezmann mampu menaklukkan Subasic.

Dengan VAR, gol bunuh diri Mandzukic sebenarnya bisa dianulir karena Pogba tampak berdiri dalam posisi offside saat tendangan bebas Griezmann meluncur ke kotak penalti.

Bagi negara terkecil yang mencapai final selama 68 tahun tapi kalah karena keputusan tidak adil seperti itu sangatlah kejam.

4 dari 4 halaman

Griezmann Bersinar

Pemain Prancis, Antoine Griezmann, Paul Pogba dan Kylian Mbappe, melakukan selebrasi usai menjuarai Piala Dunia dengan di Stadion Luzhniki, Moskow, Minggu (15/7/2018). Prancis menang 4-2 atas Kroasia. (AP/Matthias Schrader)

Griezmann tidak bersinar sebagai pencetak gol di Rusia seperti saat memenangkan Sepatu Emas di Euro 2016 dari situasi open play. Namun, dia membuat kontribusi besar dengan bola mati di Piala Dunia.

Empat gol striker Atletico Madrid itu terjadi dari tiga penalti dan kesalahan penjaga gawang Uruguay Fernando Muslera.

Namun, eksekusi set-piece Griezmann memicu Mandzukic memasukkan bola ke gawangnya sendiri juga membuat Raphael Varane dan Samuel Umtiti mencetak gol melawan Uruguay dan Belgia dalam dua pertandingan sebelumnya.

Griezmann gagal mengeksekusi penalti di final Liga Champions 2016. Namun, kali ini dia tetap tenang dalam mengeksekusi tendangan penalti dan juga membantu Pogba mencetak gol ketiga Prancis.

 

Sumber: Bola.net