Kegagalan di Piala Dunia 2018 adalah Fondasi Kukuh Kroasia

Oleh Tim Boladotnet diperbarui 16 Jul 2018, 16:47 WIB
Luka Modric dan para pemain Timnas Kroasia tak mampu menahan kesedihan setelah gagal menjuarai Piala Dunia 2018. (AFP/Franck Fife)

Bola.com, Jakarta Kroasia memang gagal menjadi juara Piala Dunia 2018 Rusia. Minggu (15/7) malam WIB kemarin, tim asuhan Zlatko Dalic itu harus mengakui kekuatan Prancis di partai final, Kroasia menyerah 2-4.

Walaupun demikian, perjalanan Kroasia sepanjang Piala Dunia 2018 ini layaknya mimpi bagi banyak pemain negara mungil itu. Mereka tak pernah ragu di setiap pertandingan, dan akhirnya melaju sampai ke final.

Advertisement

Sebelumnya, Kroasia bahkan nyaris tak lolos ke Rusia. Berbagai konflik mengiringi Luka Modric dkk. selama kualifikasi, pergantian pelatih pun terpaksa dilakukan.

Kroasia sudah memberikan segalanya, mengerahkan kemampuan fisik dan pikiran mereka saat menghadapi Prancis. Kroasia pun sempat mendominasi pertandingan, meski bagaimanapun gol tetaplah yang terpenting.

Presiden federasi sepak bola Rusia, Davor Suker pun merasakan luapan emosi yang bercampur satu sama lain. Di antara segala emosi itu, rasa bangga yang paling menonjol.

"Saya merasakan luapan emosi. Melihat skor, saya kira ini ketidakadilan. Anda harus memberi selamat pada para pemain dan pelatih timnas Prancis," kata Suker di espn.

"Saya pikir tim terbaik yang menang hari ini. Kami harus menghargai VAR dan kami hanya tidak beruntung, itulah yang bisa saya katakan"

2 dari 2 halaman

Waktunya Berbenah

Pemain Timnas Kroasia merayakan posisi kedua usai kalah 2-4 dari Prancis pada laga final Piala Dunia 2018 di Stadion Luzhniki, Moskow, Rusia, Minggu, (15/7/2018). (AP Photo / Natacha Pisarenko)

Lebih lanjut, keberhasilan Kroasia membuktikan bahwa negara itu memiliki potensi tersendiri. Suker meminta pihak pemerintah untuk mau bekerja sama membangun sepak bola Kroasia berdasarkan torehan di Piala Dunia ini.

"Sekarang para politisi punya waktu untuk memikirkan kapan kami akan memiliki stadion nasional pertama."

"Saya akan jadi presiden (federasi) paling bahagia di dunia jika kami mendapat sedikit bantuan dalam hal infrastruktur, dengan membangun lapangan ofisial," sambung suker.

"Itu bukan tugas mudah. Kami juga ingin membangun fasilitas pemusatan latihan nasional. Namun anda tak bisa membangun jika tak mendapat ijin."

 

Sumber: Bola.net