Pesan Fakhri Husaini buat Klub Liga 1 Perekrut Pemain Timnas Indonesia U-16

oleh Fitri Apriani diperbarui 07 Nov 2018, 20:45 WIB
Pelatih Timnas Indonesia U-16, Fachri Husaini, tersenyum saat menyaksikan latihan pemain Timnas Indonesia U-16. Salah satu prestasi Fachri Husaini adalah meraih Medali perak SEA Games 1997 bersama timnas Indonesia.(Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bola.com, Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia U-16, Fakhri Husaini, menitip pesan untuk klub-klub di Indonesia yang sudah mendatangkan atau masih berencana merekrut anak asuhannya di Tim Garuda Asia.

Advertisement

Fakhri menyebut klub-klub itu tidak boleh hanya memperhatikan aspek sepak bola dari sang pemain, melainkan juga aspek pendidikan formal mereka.

Pemain Timnas Indonesia U-16 satu per satu mulai direkrut klub profesional. Barito Putera mengontrak Bagas Kaffa dan Bagus Kahfi. Persija Jakarta mengontrak Sutan Zico dan Muhammad Uchida.

Mereka punya peran berbeda. Bagas dan Bagus, misalnya, Barito Putera memproyeksikan keduanya untuk berkiprah di Elit Pro Akademi 2018 atau setara dengan Liga 1 U-16.

Sutan Zico justru lebih ekstrim. Di usianya yang baru 16 tahun, dia akan memperkuat Persija U-19 di Liga 1 U-19.

Fakhri lantas meminta klub untuk tidak hanya mementingkan sepak bola semata. Namun, juga tetap memerhatikan pendidikan untuk pemainnya.

"Menurut saya karena usia mereka masih sangat muda, harusnya ada yang dipertimbangkan klub, mereka kan bukan cuma bermain sepak bola saja. Ada juga kewajiban klub untuk memperhatikan sekolah mereka," ujar Fakhri ketika dihubungi KLY Sports, Rabu (7/11/2018).

Fakhri menuturkan idealnya pemain menerima kontrak jangka panjang dari klub. Dengan begitu, pemain akan mudah untuk melanjutkan pendidikan tanpa berpikir bakal berpindah lokasi.

"Kalau soal kontrak, itu teknis. Teknis menyangkut hak dan kewajiban. Mereka masih muda, dan usia sepak bolanya juga masih sangat panjang. Tentu kesepakatan kedua pihak, baik pemain maupun klub. Tapi, saya merasa itu haknya pemain dan haknya klub, ya tentu pemain punya pilihan, punya pertimbangan apakah mereka mau dikontrak jangka panjang atau jangka pendek," tutur Fakhri.

"Klub juga berpikirnya mungkin seperti itu. Kalau memang mereka anggap sebagai investasi masa depan sepak bola mereka, ya tentu mereka harus mengontrak pemain jangka panjang. Tapi, memang kembali lagi ke klub dan pemain. Kalau kontraknya jangka pendek, mungkin mereka sebentar pindah, sekolah lagi, pindah, sekolah lagi. Untuk amannya, mereka kan ada yang kelas 1 SMA, ya minimal dikontrak sampai harus selesai SMA-nya," imbuhnya. (Fitri Apriani)

Sumber: Bola.net

Berita Terkait