Cara Khusus Timnas Indonesia U-22 Mencegah Dehidrasi di Kamboja

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 20 Feb 2019, 12:20 WIB
Timnas Indonesia U-22 akan bermain melawan Malaysia U-22 pada suhu mencapai 33 derajat celcius. (Bola.com/Zulfirdaus Harahap)

Bola.com, Phnom Penh - Panasnya cuaca di Phnom Penh, Kamboja, sudah diprediksi tim dokter Timnas Indonesia U-22. Dokter Syarif Alwi mengaku sudah menyiapkan strategi khusus agar pemain terhindar dari dehidrasi.

Advertisement

Suhu di Phnom Penh saat ini berkisar 31-33 derajat celcius. Namun, ketika jam pertandingan Timnas Indonesia U-22 melawan Malaysia U-22, Rabu (20/2/2019), jam 15.30 WIB, suhu ibukota Kamboja itu bakal berada pada puncaknya yakni 33 derajat celcius.

Hal ini bisa mengancam daya tahan tubuh pemain. Apalagi suhu panas akan bertambah karena tidak menyerap di rumput lapangan yang berjenis sintetis. yarif Alwi menegaskan, pihaknya memberi aturan ketat agar pemain tidak dehidrasi.

"Sudah sejak awal, kami memberi tahu mereka akan masalah cuaca. Mereka harus terus menjaga minum agar ada cairan di dalam tubuh. Demi menjaga keseimbangan cairan," kata Syarif Alwi.

Selain soal daya tahan tubuh, pria yang akrab disapa Papi itu juga menjelaskan, mepetnya jadwal pertandingan bakal membuat tubuh terus digenjot. Hal itulah yang membuat pemain Timnas Indonesia U-22 harus memaksimalkan waktu recovery setelah pertandingan. 

"Mereka harus memaksimalkan waktu istirahat dan fisioterapi maintanance, setelah itu baru recovery otot dan persendian. Intinya, yang paling penting adalah istirahat yang cukup dan tidak perlu itu jalan-jalan kalau tidak ada kebutuhan," tegas Papi, sapaan karib Dokter Syarif Alwi.

Cuaca panas di Kamboja diyakini akan terus dihadapi Timnas Indonesia U-22 selama mengikuti Piala AFF U-22 2019. Hal itulah yang membuat pemain harus cepat beradaptasi untuk tetap tampil maksimal.

Nikmati sajian liputan khusus Piala AFF U-22 2019 dari Kamboja di situs Bola.com dengan mengklik tautan ini.

Berita Terkait