3 PR Terbesar Tunggal Putri Indonesia di Mata Rionny Mainaky

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 16 Mar 2019, 14:45 WIB
Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung. (PBSI)

Bola.com, Jakarta - Pelatih baru tunggal putri Indonesia, Rionny Mainaky, mengatakan ada beberapa pekerjaan rumah yang harus dibenahinya saat memulai tugasnya di pelatnas pada 1 April 2019. 

Dia mengatakan para pemain tunggal putri pelatnas sudah memiliki skill yang baik. Namun, Rionny mengatakan masih ada beberapa hal yang harus ditingkatkan supaya bisa bersaing di papan atas dunia, termasuk para pemain Jepang yang dulu ditanganinya. Tiga di antaranya yaitu stamina, taktik bertanding, dan daya juang. 

Advertisement

"Karakter, disiplin adalah budaya orang Jepang. Sebisa mungkin kita lebih rajin dari pemain Jepang. Selanjutnya adalah stamina. Kalau skill sudah baik, tinggal taktik bertanding dan daya juang yang pantang menyerah seperti Ibu Susy (Susanti, Kabid Binpres PBSI)," kata Rionny, melalui rilis dari PBSI, Sabtu (16/3/2019). 

Menurut Rionny, ada beberapa hal positif apa yang bisa ditiru tunggal putri Indonesia dari para pemain Jepang, khususnya seperti Nozomi Okuhara dan Akane Yamaguchi. 

"Mereka rajin, disiplin dan telaten. Semua menu latihan dilakukan dengan serius, tidak manja, tidak sombong. Mereka punya karakter atlet yang bisa dibilang hampir sempurna," kata Rionny Mainaky. 

Rionny mengatakan para pemain putri Indonesia sudah memiliki sifat rajin berlatih, tapi masih ada yang perlu ditingkatkan. 

"Mereka rajin, tinggal dibiasakan sabar, konsentrasinya bisa lebih lama dan tidak mau nyerah walaupun sesulit apa pun di lapangan," tegas Rionny Mainaky

 

2 dari 2 halaman

Rajin dan Disiplin

Rionny Mainaky juga punya harapan khusus terhadap Gregoria Mariska Tunjung, Fitriani, dan Ruselli Hartawan yang akan jadi anak didiknya di pelatnas. 

"Yang pertama, rajin dan disiplin dulu. Raih cita-cita dan kesempatan ini. Latihan dan istirahat harus teratur. Olimpiade sudah di ambang pintu, di depan mata," kata Rionny. 

"Dulu saya dan Mas Sigit punya kemauan dan sudah dibuktikan medali emas ganda putra di Olimpiade Beijing 2008 lewat pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan," imbuh dia. 

Tangan dingin Rionny juga terbukti di Jepang saat mengantar Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi meraih medali emas Olimpiade 2016, serta Nozomi Okuhara yang dapat perunggu di Olimpiade Rio de Janeiro 2016.

"Anak-anak didik saya sangat rajin dan penurut. Mereka telah membuktikan bahwa satu kata : rajin. Ini yang paling penting,'' imbuh Rionny. 

Berita Terkait