3 Kiper yang Bersaing Mengawal Gawang Timnas Indonesia

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 24 Mei 2019, 08:15 WIB
Simon McMenemy memanggil Andritany Ardhiyasa, Teja Paku Alam, dan Awan Setho Rahardjo untuk mengikuti pemusatan latihan Timnas Indonesia jelang FIFA Matchday Juni 2019. (Bola.com/Dody Iryawan)

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia akan melakoni dua laga uji coba internasional pada FIFA Matchday Juni 2019 dengan menghadapi Yordania dan Vanuatu pada 11 dan 15 Juni 2019. Sebagai persiapan, pelatih Tim Garuda, Simon McMenemy, memanggil 25 pemain untuk mengikuti pemusatan latihan yang digelar mulai 31 Mei 2019.

Simon McMenemy memanggil tiga penjaga gawang, sembilan pemain bertahan, 10 pemain tengah termasuk pemain sayap, dan tiga orang striker.

Advertisement

Tak hanya itu, pelatih asal Skotlandia itu juga mengikutsertakan Marc Klok, pemain PSM Makassar asal Belanda, yang proses naturalisasinya menjadi Warga Negara Indonesia tengah diurus saat ini.

Pemanggilan pemain kali ini merupakan yang kedua kalinya dilakukan Simon McMenemy, yang ditunjuk menjadi pelatih Timnas Indonesia pada awal 2019. Pemanggilan pertama yang dilakukannya adalah Maret lalu. Ketika irtu Tim Garuda menghadapi Myanmar dalam sebuah laga uji coba internasional.

Beberapa pemain untuk pertama kalinya dipanggil oleh Simon McMenemy, seperti Irfan Jaya, Beto Goncalves, dan Irfan Bachdim. Pelatih asal Skotlandia itu tampaknya ingin memberikan kesempatan kepada pemain-pemain lain yang belum mendapatkan kesempatan pada Maret lalu.

Bicara posisi penjaga gawang, ada satu nama yang juga baru pertama kali dipanggil oleh Simon McMenemy, yaitu Awan Setho. Namun, Simon McMenemy tentu mengenal baik kualitas kiper muda Indonesia itu yang menjadi andalannya ketika menangani Bhayangkara FC.

Selain Awan Setho yang baru dipanggil mengikuti pemusatan latihan Timnas Indonesia saat ini, ada dua penjaga gawang lain adalah yang dipanggilnya pada Maret lalu, yaitu Andritany Ardhiyasa dan Teja Paku Alam.

Dengan hanya akan ada dua laga uji coba yang dilakukan pada FIFA Matchday Juni 2019, yang juga merupakan bagian persiapan dari Tim Garuda yang akan tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2022/Piala Asia 2023, tentu akan ada persaingan untuk mendapatkan tempat di bawah mistar gawang saat bertanding.

Kali ini, Bola.com membahas kelebihan dari masing-masing penjaga gawang yang dipanggil oleh Simon McMenemy untuk mengikuti pemusatan latihan Timnas Indonesia kali ini dan pengalaman yang mereka miliki hingga saat ini.

2 dari 4 halaman

Andritany Ardhiyasa

Kiper Timnas Indonesia, Andritany Ardhiyasa, berusaha melepas tendangan saat melawan Timor Leste pada laga Piala AFF 2018 di SUGBK, Jakarta, Selasa (13/11). Indonesia menang 3-1 atas Timor Leste. (Bola.com/Yoppy Renato)

Andritany Ardhiyasa sudah memiliki pengalaman bermain di level timnas sejak bergabung bersama Timnas Indonesia U-14 pada 2003. Setelah bergabung bersama Persija pada 2010, Andritany kemudian mendapatkan kesempatan untuk membela Timnas Indonesia U-23 pada 2011 dan mendapatkan debut laga internasional bersama Timnas Indonesia pada 2014 dengan menghadapi Andorra.

Andritany telah berkembang begitu pesat seiring menjadi andalan di Persija dan Timnas Indonesia. Bahkan dalam dua musim terakhir, Andritany telah membantu Persija menjadi tim paling sedikit kebobolan di Liga 1 dan juga membantu Macan Kemayoran menjadi juara Piala Presiden 2018 dan Liga 1 2018.

Kini Andritany selalu menjadi andalan di Timnas Indonesia. Begitu diandalkan, adik dari kapten Bhayangkara FC, Indra Kahfi, itu bahkan mendapatkan panggilan dari pelatih Timnas Indonesia U-23, Luis Milla, untuk membantu tim berlaga di Asian Games 2018. Andritany menjadi satu dari tiga pemain di atas 23 tahun yang bisa tampil di turnamen tersebut.

Penyelamatan luar biasa kerap dilakukannya. Tak hanya tangan yang dibekali refleks luar biasa yang kerap menghalau bola, Andritany kerap memiliki refleks bagus untuk menghalau bola dengan semua anggota tubuhnya, termasuk kaki.

Andritany juga mampu memainkan peran sebagai palang pintu terakhir yang tak ragu untuk meninggalkan gawang dan kotak penalti ketika bola dan serangan lawan datang dengan cepat. Bahkan dengan kemampuannya mengontrol bola, Andritany kerap mengecoh pemain depan lawan yang berusaha menekannya ketika mendapatkan bola di luar kotak penalti.

3 dari 4 halaman

Teja Paku Alam

Andritany dan Teja Paku Alam, Timnas Indonesia. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Teja Paku Alam terbilang penjaga gawang yang kerap mendapatkan panggilan mengikuti pemusatan latihan dan masuk Skuat Garuda. Namun, hingga saat ini, kiper asal Sumatra Barat itu belum sekalipun mendapatkan kesempatan berdiri di bawah mistar gawang Tim Garuda dalam sebuah laga resmi.

Kiper yang saat ini berseragam Semen Padang itu pertama kali masuk Skuat Garuda di Piala AFF 2016 asuhan Alfred Riedl. Namun, saat itu Teja Paku Alam tak mendapatkan kesempatan untuk bertanding.

Hingga saat ini, Teja Paku Alam sudah beberapa kali mengikuti pemusatan latihan bersama Timnas Indonesia, termasuk ketika ditangani Luis Milla maupun Simon McMenemy.

Kiper yang musim lalu membela Sriwijaya FC itu, di mana klubnya harus berakhir tragis dengan terdegradasi ke Liga 2, kini memiliki kesempatan untuk mendapatkan pertandingan debutnya.

Jika Teja Paku Alam mampu memperlihatkan kemampuan terbaik, bukan tidak mungkin Simon McMenemy akan memberikan kesempatan untuk merasakan debut di level internasional dalam satu dari dua pertandingan uji coba pada FIFA Matchday pada Juni 2019.

4 dari 4 halaman

Awan Setho

Kiper Timnas Indonesia, Awan Setho, memberikan instruksi saat melawan Thailand pada laga Piala AFF 2018 di Stadion Rajamangala, Bangkok, Sabtu (17/11). Thailand menang 4-2 dari Indonesia. (Bola.com/M. Iqbal Ichsan)

Awan Setho merupakan kiper paling muda di antara semua penjaga gawang yang dipanggil oleh Simon McMenemy dalam pemusatan latihan kali ini. Namun, bicara pengalaman, Awan bukan lagi seorang kiper junior.

Memiliki pengalaman bermain sejak Timnas Indonesia U-19 asuhan Indra Sjafri pada 2013, Awan Setho terus menjadi langganan Tim Garuda Muda hingga 2016 saat ditangani oleh Eduard Tjong.

Awan Setho kemudian bergabung bersama Bhayangkara FC pada 2017 dan membantu timnya menjuarai Liga 1 2017. Penampilan cemerlangnya itu membantunya masuk Timnas Indonesia U-23 yang disiapkan Luis Milla untuk Asian Games 2018.

Bicara pengalaman di level senior, Awan Setho kemudian mendapatkan kesempatan dari Bima Sakti untuk masuk Skuat Garuda yang berkiprah di Piala AFF 2018.

Satu hal yang menarik, Bima Sakti memberikan kepercayaan kepadanya untuk tampil dalam sebuah laga yang memiliki tekanan berat, yaitu menghadapi Thailand. Namun, Awan harus kebobolan empat gol dalam laga yang berakhir dengan skor 2-4 untuk kemenangan Thailand.

Banyaknya pengalaman yang dimiliki, baik di level klub maupun Timnas Indonesia, membuat Awan Setho kini menjadi seorang penjaga gawang yang cukup matang. Dengan terus bergabung bersama Timnas Indonesia, suatu saat nanti ia akan menggantikan Andritany sebagai kiper utama Tim Garuda.

Berita Terkait