Stefano Sensi Komentari Metode Latihan Antonio Conte

oleh Hesti Puji Lestari diperbarui 15 Jul 2019, 18:30 WIB
Gelandang Sassuolo, Stefano Sensi (kiri), tengah jadi rebutan Inter dan AC Milan. (AFP/Vincenzo Pinto)

Bola.com, Lugano - Gelandang anyar Inter Milan, Stefano Sensi, mengomentari latihan yang diterapkan pelatih Antonio Conte. Sensi menyebut metode latihan Conte benar-benar keras dan tidak mudah dijalani.

Advertisement

Setelah ditunjuk sebagai pelatih I Nerazzurri pada 31 Mei 2019, Antonio Conte mulai memimpin sesi latihan pada 8 Juli lalu. Pria asal Italia itu pun menerapkan latihan keras kepada anak asuhnya. 

Latihan ala Conte itu memakan korban. Winger Inter Milan, Matteo Politano, mengalami ketegangan fleksor di paha kanannya. Alhasil, Politano absen saat I Nerazzurri bersua Legano dalam laga pramusim, di Stadio di Cornaredo, Minggu (14/7/2019). 

Meski begitu, latihan yang diterapkan Antonio Conte memberikan dampak positif untuk pemain Inter. La Beneamata menang 2-1 atas Lugano. 

"Kami memang tampil baik hari ini, namun latihan sepekan ini tidaklah mudah," ujar mantan gelandang Sassuolo tersebut kepada Inter TV.

"Secara pribadi, ini menjadi motivasi buat saya. Metode latihan Antonio Conte memang keras, namun dia membiarkan pemainnya nyaman. Ini jelas membuat saya semangat untuk terus berlatih dan memberikan yang terbaik," tambah Sensi yang mencetak satu gol ke gawang Lugano. 

2 dari 2 halaman

Meningkatkan Kedisiplinan

3. Antonio Conte - Usai didepak Chelsea, nasib Antonio Conte masih menganggur. Namun pengalamannya tak perlu diragukan lagi yang telah membawa Juventus dan Chelsea menyicipi gelar liga domestik.(AFP/Glyn Kirk)

Selain menerapkan latihan keras, Antonio Conte berniat membuat pemain Inter Milan lebih disiplin. Mantan pelatih Juventus itu juga sempat menggelar latihan tertutup di Lugano pada akhir pekan lalu demi mewujudkan hal tersebut.

Antonio Conte juga berkali-kali mengatakan kepada timnya jika tantangan Tim Biru-Hitam pada musim ini besar. Mereka harus menghentikan superioritas Juventus yang sudah delapan kali meraih titel juara Serie A.

Sumber: Inter News

Berita Terkait