Granit Xhaka Siap Mengenakan Ban Kapten Arsenal pada Musim Depan

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Jul 2019, 09:00 WIB
Urutan ketiga pemain termahal Arsenal adalah pemain asal Swis, Granit Xhaka. Xhaka dibeli Arsenal dari Borussia Mönchengladbach pada 25 Mei 2016 dengan nilai transfer sebesar kurang lebih 45 juta pounds. (AFP/IKIMAGES /Ian Kington)

Jakarta Pemilihan kapten Arsenal menjadi masalah baru yang harus diselesaikan oleh sang manajer, Unai Emery. Masalah ini muncul usai Laurent Koscielny berulah dengan tidak mau mengikuti tur pramusim dan kabarnya ngotot meninggalkan Emirates Stadium.

Selama beberapa tahun terakhir, Koscielny telah membuktikan diri sebagai kapten yang tepat untuk Arsenal. Sayangnya, ulah Koscielny tersebut membuatnya bakal kehilangan ban kapten musim depan.

Advertisement

Beberapa nama kapten baru mulai disuarakan. Mesut Ozil dan Nacho Monreal jadi kandidat, tetapi Granit Xhaka dianggap lebih tepat. Gelandang Swiss itu dipandang lebih dewasa ketimbang pemain-pemain lain.

"Ini bukan soal ban kapten. Kami harus bekerja sama di lapangan, di luar lapangan, dan kami semua harus bekerja sama. Semua pemain," kata Xhaka di laman resmi Arsenal.

"Jika klub dan pelatih memercayai saya mengenakan ban kapten, jelas saya akan senang. Saya akan sangat gembira karena itu spesial. Namun, ini bukan pertama kalinya saya menjadi kapten. Saya sudah pernah menjadi kapten di sini, juga saat masih bermain di Jerman dan di tim nasional."

"Permasalahan kepemimpinan sudah berkembang musim lalu, tapi ini bukan masalah yang bisa Anda selesaikan hanya dalam satu hari. Anda butuh waktu, dan menurut saya Arsenal sudah berada di jalan yang tepat untuk menciptakan sesuatu yang spesial dalam tim," lanjut pemain Arsenal itu.

2 dari 2 halaman

Hasil Musim Lalu

Gelandang Arsenal, Granit Xhaka berselebrasi usai mencetak gol ke gawang Manchester United selama pertandingan lanjutan Liga Inggris di Stadion Emirates di London (10/3). Arsenal menang 2-0 atas MU. (AFP Photo/Ian Kington)

Lebih lanjut, Xhaka juga berbicara perihal kegagalan Arsenal musim lalu. Mereka kembali gagal menembus empat besar Premier League, dan harus puas bermain di Liga Europa musim 2019-2020 nanti.

"Bagi semua pemain, musim lalu adalah hal baru. Kami bekerja dengan staf baru dan kami harus mempelajari beberapa gagasan baru dari pelatih, tetapi saya kira kami melakukannya dengan baik," ujar Xhaka.

"Kami kalah di final Liga Europa, sebuah laga besar bagi kami. Namun, itu menjadi tahun pertama kami bersama-sama. Saat ini kami menatap tahun kedua dan saya sudah siap membuat musim ini lebih baik dari musim lalu," lanjutnya.

Sumber: Bola.net

Berita Terkait