Mengantar ke Bandara, Kiper Persebaya Tak Tega Melihat Djanur Pergi

oleh Aditya Wany diperbarui 11 Agu 2019, 20:15 WIB
Imam Arief, kiper Persebaya. (Bola.com/Aditya Wany)

Bola.com, Surabaya - Kabar pemecatan Djadjang Nurdjaman dari kursi pelatih kepala Persebaya Surabaya mengejutkan semua pihak, terutama pemain yang bertemu dengan Djadjang setiap hari. 

Manajemen mengumumkan pemecatan Djanur lewat situs resmi klub, Sabtu (10/8/2019) malam. Kiper Persebaya, Imam Arief Fadillah, baru mengetahui kabar itu pada Minggu (11/8/2019) pagi.

Advertisement

“Saya sudah tidur sewaktu tulisan itu muncul. Baru tahu setelah Novan (bek Persebaya) bilang ke saya tadi pagi. Saya sendiri kaget karena semalam pulang dari Stadion GBT juga kami masih berbincang,” kata Imam kepada Bola.com. 

Keputusan ini diambil secara cepat setelah Persebaya gagal menang dan ditahan 2-2 Madura United dalam lanjutan Shopee Liga 1 2019 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Sabtu malam. Setelah laga itu, bus pemain Persebaya sempat diteror Bonek.

Djanur sebelumnya menyebut dia diberi tahu soal pemutusan kontrak itu setelah turun dari bus yang tiba di apartemen. Saat itu, kebanyakan pemain Persebaya sudah beristirahat mengingat hari ini merupakan Iduladha. 

Djanur langsung meninggalkan Surabaya dan pulang ke Bandung pada Minggu (11/8/2019) siang. Tanpa ada perwakilan manajemen, dia diantar oleh Imam ke Bandara Juanda, Surabaya. 

“Saya kemudian diminta oleh coach Djanur untuk mengantar ke bandara bersama Alwi (gelandang Persebaya Surabaya). Saya sudah lama kenal sama beliau. Waktu mengantar pun saya di mobil saja. Saya tidak tega melihat beliau pergi,” imbuh mantan kiper Persib Bandung itu. 

2 dari 2 halaman

Tetap Profesional

Djadjang Nurdjaman, pelatih Persebaya. (Bola.com/Aditya Wany)

Meski merasa sedih, Imam Arief bakal tetap bersikap profesional dengan statusnya sebagai pemain Persebaya. Dia akan tetap menghormati siapapun pelatih baru yang akan menggantikan jabatan Djanur nantinya. 

“Saya punya kontrak satu tahun dengan Persebaya. Sekarang, ada coach Bejo Sugiantoro yang jadi caretaker. Sebagai pemain, saya harus menghormati beliau yang bertugas meneruskan coach Djanur. Semua harus tetap berjalan seperti biasa,” ujar Imam. 

Manajemen Persebaya telah memutuskan Bejo Sugiantoro yang menjabat asisten pelatih menjadi pelatih caretaker. Dia akan memulai tugasnya itu saat Bajul Ijo melawat ke markas Arema FC pada Kamis (15/8/2019).

Berita Terkait