Rekam Jejak Tontowi / Liliyana Sabet Gelar Juara Dunia 2017 dan Catatan Gemilang yang Mengiringinya

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 18 Apr 2020, 20:15 WIB
Ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, berselebrasi merayakan kemenangan di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2017 di Glasgow, Skotlandia, Minggu (27/8/2017). (PBSI)

Bola.com, Jakarta Ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir benar-benar pasangan yang tangguh dan sulit ditundukkan ketika berada pada performa terbaiknya. Tontowi/Liliyana membuktikan fakta itu ketika merengkuh memenangi Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2017 di Glasgow, Skotlandia. 

Gelar bergengsi tersebut diraih pasangan yang kerap disapa Owi/Butet tersebut setahun setelah merengkuh medali emas di Olimpiade Rio De Janeiro 2016. Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menunjukkan semangat mereka masih membara kendati setahun sebelumnya menyabet prestasi paling prestisius bagi seorang pebulutangkis.

Advertisement

Tampil di Kejuaraan Dunia 2017, Tontowi/Liliyana mendapat bye di babak pertama. Lawan pada babak kedua juga kualitasnya masih jauh di bawah mereka. Menghadapi ganda Chinese Taipei, Tseng Min Hao/Hu Ling Fang, pasangan Indonesia itu menang dua gim langsung 21-13, 21-11

Kejutan tersaji pada babak ketiga. Ganda India, Sam Magee/Chloee Magee, di luar dugaan mampu merepotkan Tontowi/Liliyana sehingga pertandingan berlangsung tiga gim. Owi/Butet menang 19-21, 21-16, 21-10.

Jalan Owi/Butet makin terjal memasuki babak perempat final. Mereka bersua ganda China yang cukup tangguh, Wang Yilyu/Huang Dong Ping. 

Wang/Huang memberikan perlawanan sengit terhadap Tontowi/Liliyana sehingga pertandingan harus digelar hingga tiga gim. Owi/Butet melewati rintangan Wang/Huan setelah memenangi laga dengan skor 19-21, 21-15, 21-18.

Memasuki semifinal, Tontowi/Liliyana malah mendapat lawan yang cukup mudah, ganda Hong Kong, Lee Chun Hei Reginald/Chai Hoi Wah. Owi/Butet berhasil menyudahi perlawanan Lee/Chai secara straight games 21-16, 21-13.

Tontowi/Liliyana akhirnya berjumpa lawan terkuat pada partai final. Bisa dibilang partai puncak Kejuaraan Dunia 2017 tersebut merupakan final ideal untuk sektor tunggal putra. 

Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir harus berjibaku dengan unggulan pertama asal China, Zheng Si Wei/Chen Qing Chen. Saat itu, Zheng/Chen sedang menikmati puncak performanya. 

 

2 dari 4 halaman

Tontowi / Liliyana Tunjukkan Kematangan dan Ketenangan

Ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad / Liliyana Natsir lolos ke final Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis di Glasgow, Skotlandia, Sabtu (26/8/2017). (Humas PP PBSI)

Duel Tontowi/Liliyana versus Wang/Huang berlangsung alot. Pemenang harus ditentukan melalui pertarungan tiga gim. 

Kematangan dan ketenangan sebagai pasangan kelas dunia ditunjukkan Tontowi/Liliyana pada pertandingan ini. Kekalahan yang mereka alami pada gim pertama tak memengaruhi performa di gim kedua.

Justru Zheng/Chen yang kewalahan. Ganda China itu menyebut pergerakan Tontowi/Liliyana menjadi sangat cepat pada gim kedua dan ketiga.

Pada gim ketiga, Tontowi/Liliyana semakin menekan Zheng/Chen dan unggul 11-1 pada interval gim. Zheng/Chen semakin frustrasi dan berusaha mencari jalan keluar untuk menghadang perlawanan Tontowi/Liliyana. Namun lagi-lagi Tontowi/Liliyana tak dapat dihentikan. Mereka betul-betul memegang kendali. Tontowi/Liliyana menang dalam pertarungan tiga gim 15-21, 21-16, 21-15. 

Kemenangan tersebut bukan hanya menjadi gelar kedua Tontowi/Liliyana pada ajang Kejuaraan Dunia. Namun, gelar tersebut juga menjadi penyelamat bagi PBSI. 

Seperti diketahui, PBSI menargetkan membawa pulang satu gelar dari Glasgow. Harapan terlihat terbuka lebar setelah Indonesia meloloskan dua wakil ke babak final, Tontowi/Liliyana dan Mohammad Ahsan/Rian Agung Saputro. 

Namun, apa daya, Ahsan/Rian kandas di tangan ganda China, Liu Cheng/Zhang Nana. Alhasil, harapan tinggal tersampir ke pundak pasangan yang akrab disapa Owi/Butet. 

Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir berhasil menjawab tantangan dan harapan besar tersebut. Berbekal permainan yang sabar, matang, dan agresif, Tontowi/Liliyana sukses membawa pulang medali emas ke Indonesia. 

 

3 dari 4 halaman

Fokus Jalankan Taktik

Ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, meraih medali emas pada Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2017, di Glasgow, Skotlandia, Minggu (27/8/2017). (Twitter/BulutangkisRI)

Tontowi/Liliyana mengaku hanya fokus bermain sesuai taktik pelatih. Mereka membuang jauh-jauh terlebih dahulu untuk memenangi gelar. Yang terpenting adalah mendulang poin demi poin. 

Pasangan kebanggaan Indonesia itu juga lebih percaya diri menghadapi partai bergengsi itu karena bermodal emas olimpiade yang diraih setahun sebelumnya. 

“Kami tidak mau memikirkan soal memenangkan gelar juara dunia lagi. Kami hanya bermain, mengikuti strategi dari pelatih, walaupun di awal permainan kami sempat goyang,” kata Liliyana setelah pertandingan, seperti dilansir situs PBSI. 

“Kami merasa bermain seperti biasa, cuma kelebihannya, kami punya rasa percaya diri yang lebih besar karena sudah memenangkan medali emas olimpiade. Kami memanfaatkan pengalaman kami, lawan lebih muda, tetapi kami bermain lebih tenang,” jelas Liliyana yang bersama Tontowi meraih medali emas ganda campuran di Olimpiade Rio de Janeiro 2016.

 

4 dari 4 halaman

Catatan Gemilang yang Mengiringi

Ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, meraih gelar di Kejuaran Dunia Bulutangkis 2017, Minggu (27/8/2017). (PBSI)

Keberhasilan Tontowi/Liliyana bukan sekadar menyelamatkan Indonesia dari nirgelar di Kejuaraan Dunia 2017. Mereka juga membukukan beberapa catatan mengesankan dari kemenangan tersebut. 

Apa fakta menarik yang mengiringi kemenangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir? Berikut beberapa di antaranya. 

1. Gelar juara dunia tersebut menjadi yang kedua bagi Tontowi/Liliyana. Sebelumnya, Tontowi/Liliyana juga menjadi kampiun pada Kejuaraan Dunia 2013.

2. Liliyana Natsir total sudah empat kali menyabet medali emas Kejuaraan Dunia Bulutangkis. Dua gelar lainnya diraihnya bersama Nova Widianto, juga pada nomor ganda campuran, pada 2005 dan 2007.

3. Dengan tambahan gelar ini, Tontowi/Liliyana total sudah mengoleksi satu medali emas Olimpiade dan dua medali emas Kejuaraan Dunia. 

4. Tontowi/Liliyana berhasil mengukir kemenangan dalam dua kejuaraan bulutangkis level tertinggi secara beruntun. Pada tahun sebelumnya, Tontowi/Liliyana juga mempersembahkan gelar juara di Olimpiade Rio de Janeiro.

5. Tontowi/Liliyana juga mempersembahkan hadiah untuk kemerdekaan Indonesia dalam dua tahun beruntun. Pada 2016, medali emas Olimpiade juga diraih pada bulan Agustus, bahkan tepat pada Hari Kemerdekaan Indonesia.

6. Hasil pada Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2017 sesuai dengan target yang ditetapkan PBSI, yaitu membawa pulang satu medali emas.