Kisah Ferdinand Sinaga: Dulu Ingin Jadi Tentara, Tergiur Sepak Bola Sejak di Persib

oleh Abdi Satria diperbarui 27 Jul 2020, 08:15 WIB
PSM Makassar - Ferdinand Sinaga (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Berita seputar rencana PSMS Medan meminjam Ferdinand Sinaga dari PSM Makassar marak dalam sepekan terakhir.

Meski belum ada pernyataan resmi dari manajemen Juku Eja, Ferdinand sudah ikut belatih bersama tim Ayam Kinantan. Pencetak gol terbanyak PSM di era Liga 1 ini sudah menyatakan tekad kuatnya untuk berkostum klub leluhurnya.

Advertisement

Dalam channel youtube KEDANKU TV, Ferdinand menjelaskan sebagai pemain berdarah Batak, bermain untuk PSMS adalah impiannya sejak kecil.

"Saya memang lahir di Bengkulu, masa kecil di Lampung dan belajar sepak bola di Bandung. Tapi, keseharian saya lekat dengan Batak, termasuk logat dan bahasanya," kenang Ferdinand.

Bagi Ferdinand, bergabung dengan PSMS musim ini adalah momen yang pas buat dirinya dan keluarga.

"Istri dan anak-anak saya belum pernah ke Medan. Jadi, momen ini saya manfaatkan untuk mengajak keluarga bertemu keluarga di Medan."

Di channel itu, Ferdinand bercerita kehidupan masa kecilnya. Saat masih kanak-kanak, ia pernah bercita-cita jadi tentara. Dalam bayangan Ferdinand, tentara itu terlihat gagah dan dihormati.

"Keluarga saya ada yang menjadi tentara dan polisi. Tapi, keinginan itu perlahan hilang ketika saya mulai mengenal sepak bola," kata Ferdinand Sinaga.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Stadion Pahoman dan Lukas Tumbuan

Pelatih PSGC di Liga 2 2017, Lukas Tumbuan. (Bola.com/Robby Firly)

Ferdinand Sinaga mulai suka sepak bola setelah sering diajak teman-teman sekolahnya bermain di sekitar Stadion Pahoman.

"Kami bermain sepulang sekolah. Kadang juga main sampai malam. Karena di sekitar stadion ada lampu yang menerangi area kami bermain."

Kecintaan Ferdinand pada sepak bola kian kental setelah keluarganya hijrah ke Bandung. Di Kota Kembang, bakat dan kemampuan Ferdinand diasah. Ia pun masuk dalam skuat Persib Bandung dari kategori usia 15 sampai U-23.

Pemain terbaik ISL 2014 ini pun menunjuk Lukas Tumbuan sebagai pelatih yang berperan besar dalam awal kariernya.

"Om Lukas yang mengajarkan dasar sepak bola ke saya," ungkap Ferdinand yang mengawali karier profesionalnya dengan membela Persibat Batang pada musim 2006-2007.

Berita Terkait