Rahmad Darmawan Terheran-heran, Shin Tae-yong Berani Pilih Lawan dengan Level di Atas Timnas Indonesia U-19

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 19 Sep 2020, 21:45 WIB
Timnas Indonesia U-19 Vs Arab Saudi U-19. (Dok PSSI).

Bola.com, Jakarta - Keputusan Shin Tae-yong memilih lawan latih tanding Timnas Indonesia U-19 di Kroasia bikin Rahmad Darmawan geleng-geleng kepala. Arsitek asal Korea Selatan itu bernyali mengambil risiko dengan menghadapi negara yang levelnya berada di atas timnya.

"Saya agak heran Shin Tae-yong begitu berani memilih lawan yang berat pada masa persiapan. Tentu, memang risikonya ada. Risikonya kalah dengan selisih banyak gol jika menghadapi lawan yang lebih berat," kata Rahmad ketika dihubungi Bola.com, Sabtu (19/9/2020).

Advertisement

"Makanya, banyak tim-tim yang biasanya ketika masa persiapan, mereka membangun kondisi fisik dan rata-rata akan berhadapan dengan tim yang berada di bawahnya," jelas pelatih Madura United itu.

Sejak menginjakkan kaki di Kroasia pada akhir Agustus 2020, Timnas Indonesia U-19 telah memainkan empat pertandingan, termasuk tiga partai di turnamen International U-19 Friendly 2020.

Dalam ajang International U-19 Friendly 2020, misalnya. Timnas Indonesia U-19 berhadapan dengan dua negara Eropa, Bulgaria U-19 dan Kroasia U-19. Garuda Muda juga menantang raksasa Asia, Arab Saudi U-19.

Hasilnya, Timnas Indonesia U-19 kalah 0-3 dari Bulgaria U-19, 1-7 dari Kroasia U-19, dan mengimbangi Arab Saudi U-19 3-3. Pada uji coba teraktual, tim berjulukan Garuda Muda ini mampu memetik kemenangan 2-1 atas Qatar U-19.

Terdekat, Timnas Indonesia U-19 akan kembali menghadapi Qatar U-19 pada Minggu (20/9/2020). Selanjutnya, Garuda Muda bakal menantang Bosnia dan Herzegovina U-19 pada 25 September 2020 dan Dinamo Zagreb U-19 tiga hari berselang.

Video

2 dari 2 halaman

Dianggap sebagai Seni Kepelatihan

Rahmad Darmawan resmi menjadi pelatih Madura United. (Bola.com/Aditya Wany)

RD, panggilan Rahmad, dapat memahami kebijakan Shin Tae-yong mengenai lawan latih tanding Timnas Indonesia U-19. Arsitek berusia 53 itu menyebut keberanian sang pelatih sebagai seni kepelatihan.

"Namun, Shin Tae-yong punya satu prinsip atau seni melatih yang berbeda dan itu harus dihargai," tutur mantan pelatih Timnas Indonesia U-23 ini.

"Mungkin karena dia mau sekaligus memberikan pengalaman kepada pemain-pemain muda untuk membiasakan diri menghadapi tim-tim yang kualitasnya ada di atas," ucap RD.

Berita Terkait