Siswanto dan Kenangan Kartu Merah Pertama Sepanjang Kariernya, Bukan saat Bela Persib

oleh Vincentius Atmaja diperbarui 15 Jan 2021, 09:30 WIB
Siswanto (Youtube Bobotoh TV)

Bola.com, Jakarta - Bagi pesepakbola, kartu merah merupakan momok yang menakutkan dalam pertandingan, selain cedera. Pemain-pemain biasanya punya pengalaman tentang kartu merah, termasuk yang pernah didapat eks penggawa Persib Bandung, Siswanto.

Belum lama ini Siswanto diundang dalam program kanal YouTube Bobotoh TV, untuk mengulik tentang seluk beluknya di lapangan hijau. Satu diantara pertanyaan harus ia jawab adalah kartu merah yang pernah didapatkannya sepanjang karier.

Advertisement

Pria berusia 36 tahun tersebut dengan mudah mengingatnya, yakni ketika masih berseragam Persekabpas Pasuruan. Tim asal tanah kelahirannya yang sekaligus membuat namanya dikenal dan menjadi incaran banyak tim besar.

Pada Liga Indonesia musim 2006, ia berhasil membawa Persekabpas menjadi kuda hitam saat itu. Ia menjadi salah satu bintang Persekabpas bersama Zah Rahan, dan untuk pertama kalinya ia mendapat kartu merah saat bersua PSM Makassar.

Ia dijatuhi kartu merah karena melakukan hal yang tidak sportif, karena dianggap membuang-buang waktu di saat menjelang berakhirnya pertandingan. Ternyata hal itu ia lakukan atas perintah pelatihnya, Subangkit.

"Pernah mendapat kartu merah pertama kali dalam karier saat membela Persekabpas Pasuruan, pelatihnya Subangkit. Lawan PSM Makassar, Alhamdulillah tim saya menang walau harus dikartu merah," kenang Siswanto.

"Karena saya dianggap mengulur-ulur waktu. Tidak masalah yang penting tim saya menang. Strategi saja, sesuai instruksi pelatih," beber mantan pemain Persib Bandung kelahiran 9 Oktober 1984.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Pelari Kencang

4 Eks Pemain Persib Bandung di PSKC: Tantan, Atep, Siswanto, dan Agung Pribadi. (Erwin Snaz/Bola.com)

Pada era keemasannya, Siswanto adalah salah satu winger terbaik Indonesia. Ia adalah senjata ampuh dalam skema penyerangan di sisi sayap, baik kanan maupun kiri.

Berkat kelincahannya, ia kerap dihentikan lawan dengan pelanggaran keras. Bahkan pemain seperti Ismed Sofyan kerap kesulitan dan kewalahan setiap bertemu dengannya.

Siswanto mengaku sering mengasah kecepatannya berlari dengan latihan di daerah dataran tinggi. Sejak masih muda ia sering melakukan metode latihan itu, hingga dirinya dikenal sebagai pelari cepat dalam mengobrak-abrik pertahanan lawan.

"Lari kencang, karena dulu sering banyak lari ke pegunungan. Saya juga mengawali karier main di tarkam, kemudian ada scout talent coach Subangkit yang datang memantau saya," tutur Siswanto.