Kisah Ali Sunan: Legenda PSIS yang Doyan Makan Ular Cobra, 3 Kali Jadi Pemain Terbaik

oleh Abdi Satria diperbarui 28 Feb 2021, 10:45 WIB
Ali Sunan (Bola.com/Adreanus Titus/Foto: Abdi Satria)

Bola.com, Makassar - Aksi Ali Sunan sebagai gelandang bertenaga kuda mulai mencuat ketika membawa Tim Nasional Pelajar Indonesia meraih trofi juara pada turnamen level Asia yakni Piala Coca Cola 1988.

Di ajang itu, Ali Sunan juga didapuk sebagai pemain terbaik. Masih pada tahun yang sama, pria kelahiran Lamongan, 1 November 1970 ini sukses membawa Tunggal Dara meraih trofi juara Piala Galakarya sekaligus menjadi pemain terbaik.

Advertisement

Sebelas tahun kemudian, Ali Sunan melengkapi pencapaiannya itu dengan membawa PSIS Semarang meraih trofi juara Liga Indonesia 1998/1999 sekaligus menjadi pemain terbaik.

PSIS menekuk Persebaya Surabaya 1-0 di Stadion Klabat Manado, 9 April 1999. Sukses yang membuat Ali menembus skuad Tim Nasional Indonesia. Ia melakukan debutnya bersama skuad Garuda saat menghadapi Kamboja pada 31 Juli 1999.

Bersama Timnas Indonesia, Ali Sunan tercatat tampil pada 10 laga dengan koleksi dua gol.Selepas dari PSIS Semarang. Kemudian ia gabung Persija Jakarta dan membawa tim Macan Kemayoran menembus semifinal Liga Indonesia 1999/2000.

Sayang pada fase ini, Persija takluk ditangan PSM Makassar dengan skor 0-1. Juku Eja kemudian meraih trofi juara setelah mengalahkan PKT Bontang 3-2 pada laga final yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno, 3 Juli 2000.

Selepas dari Persija, pamor Ali Sunan di level klub perlahan tapi pasti mulai meredup. Ia berturut-turut berkostum Persela Lamongan, PS Blitar, Persema Malang dan PSJS Jakarta Selatan. Pada 2005, Ali pun memutuskan gantung sepatu dan beralih profesi sebagai pelatih.

 

 

Saksikan Video Pilihan Kami

2 dari 2 halaman

Konsumsi Daging dan Darah Ular Cobra

Pemain yang nama besar bersama PSIS, Ali Sunan. (Abdi Satria/Bola.com)

Ketika masih aktif sebagai pemain, Ali Sunan dikenal sosok yang memiliki kebiasaan unik yakni mengonsumsi daging dan darah ular cobra secara rutin untuk menjaga stamina dan kebugarannya.

Menurut Ali, kebiasaan itu pertama kali dilakukannya saat memperkuat PKT Bontang. Ketika itu, Ali dan PKT sedang berada di Hongkong. Manajer PKT saat itu, Arifin Tasrif menyarankan Ali menyantap daging sekaligus meminum darah ular cobra.

"Saya merasa lebih bugar setelah itu. Akhirnya saya rutin melakukan kebiasaan itu. Tapi, setelah pensiun, saya hentikan," tutur Ali di channel Youtube Omah Balbalan.

Setelah pensiun, Ali pernah menjadi karyawan di Pelabuhan Semen Indonesia yang terletak di Tuban. Di sela kesibukannya, Ali menyempatkan diri melatih SSB milik Desa Soco Rejo, Tuban.

Tapi, ia tak lama di Semen Indonesia. Ali yang memiliki usaha toko olahraga di rumahnya yang berada di Lamongan, belakangan menjadi staf pelatih di Lion Akademi Cirebon. "Saya menangani tim puteri. Awalnya agak canggung juga. Tapi, lama-lama terbiasa," pungkas Ali.

 

Sumber asli: Youtube Omah Balbalan